JAKARTA, POTRETKITA.net - Sebanyak 419 orang asal Indonesia, Sabtu (9/10), bertolak menuju Mekah Saudi Arabia untuk menunaikan umrah. Mereka berangkat dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.
foto perjalananumrah.com |
Hilman menegaskan, hal ini harus menjadi perhatian bersama mengingat dalam dalam perjalanan ibadah umrah. Peran Kemenag, tegasnya, ada pada fungsi fasilitasi dan koordinasi. Sementara untuk operator pelaksanaan menjadi tanggung jawab PPIU. Umrah itu bussiness to bussiness, artinya jika dapat visa, bisa berangkat umrah.
One Gate Policy, terang Hilman, merupakan kebijakan sistem pemberangkatan jemaah secara terpusat yang telah ditetapkan Kemenag. "Aturan ini mengatur seluruh Jemaah Umrah berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta dan menjalani karantina di Jakarta," katanya, sebagaimana disiarkan melalui website resmi Kementerian Agama RI.
Menurutnya, kebijakan ini juga mengatur tentang pemeriksaan kesehatan, tes PCR/SWAB, pengecekan status vaksinasi, keimigrasian, hingga pengurusan dokumen lainnya. Intinya, kata dia, melindungi jemaah, memberikan proteksi dengan maksimal, serta memastikan jemaah dalam kondisi siap dengan dokumen yang valid dan terjaga.
Hilman mengatakan, pemberangkatan perdana Jemaah Umrah sejumlah 419 orang hari ini telah mengikuti prosedur One Gate Policy. Dengan demikian, kepatuhan terhadap protokol kesehatan, baik di Indonesia dan Arab Saudi dapat dipantau dengan baik. "Karena umrah perdana di tahun ini, bisa menjadi penentu untuk umrah ke depan, bahkan untuk penyelenggaraan haji di tahun ini," terang Hilman.
Keberangkatan 419 jemaah umrah kali ini berjalan lancar. Dengan demikian, perjalanan umrah selanjutnya dapat segera dilakukan juga. "Ini merupakan penantian panjang setelah di hold berkali-kali dan akhirnya bisa diwujudkan pada hari ini. Setidaknya ada puluhan ribu jemaah umrah yang tersebar di seluruh Indonesia yang masih tertunda keberangkatannya," paparnya.
Hadir Wakil Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Sulaiman, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi dan Haji Terpadu Jaja Jaelani, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin.(*/mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar