PADANG PANJANG, POTRETKITA.net - Pascagempa bermagnitudo 6,2 (dimutakhirkan oleh BMKG jadi M6,1), muncul fenomena alam menghebohkan di kawasan Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman.
Rumah warga Pinaga, Nagari Aua Kuniang, hancur akibat gempa Talamau |
Fenomena alam yang disebut dalam video yang beredar di media sosial sebagai lukifikasi. Akan tetapi sesunguhnya itu adalah semcam banjir bandang, disebabkan ada longsoran akibat gempa dari hulu, yangg materialnya masuk ke aliran sungai, sehingga membuat aliran sungai terbendung, kemudian jebol membawa material longsoran jadilah banjir bandang.
Demikian dijelaskan Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Dr. Darnyono, di akun twitternya, merespon kecemasan berbagai pihak terkait air panas pascagempa, Jumat (25/2) yang berpusat di kawasan Kecamatan Talamau, Pasaman Barat (Pasbar).
"Beberapa reservoir air panas memang umumnya ditemukan di area sesar aktif. Seperti daerah Pasaman ini, wajar jika terdapat mata air panas, karena memang zona tektonik aktif dan terdapat jalur-jalur sesar. Diduga guncangan kuat Gempa Pasaman magnitudo 6,1 yang terjadi hari ini telah menghasilkan rekahan hingga memunculkan air panas Jorong Padang Baru, karena umumnya lapisan air tanah atau akuifer panas bumi dapat muncul ke permukaan terbentuk pada rekahan batuan," jelasnya.
Menurutnya, ada kemungkinan di Jorong Padang Baru tersebut memang dekat jalur sesar aktif sehingga ada hot spring atau mata air panas. Saat terjadi gempa maka akan terganggu reservoirnya dan air panas tersebut keluar melalui zona lemah yang rekah akibat guncangan kuat gempa bumi.
Mengungsi
Hingga Sabtu (26/2) pagi, berdasarkan data yang dirilis BNPB, sebanyak 6.002 warga mengungsi akibat dampak gempa M6,1 yang terjadi pada Jumat (25/2), pukul 08.39 WIB. Sebagian besar warga mengungsi tersebar di 35 titik Kabupaten Pasaman Barat.
Data BNPB per Sabtu dini hari (26/2), pukul 02.35 WIB, mencatat total warga meninggal dunia 8 orang, luka berat 10 orang dan luka ringan 76 orang. Dari jumlah warga yang mengungsi, BPBD Kabupaten Pasaman Barat mencatat 5.000 warga di 35 titik yang berada di Kecamatan Talamau, Pasaman dan Kinali. Masih di Pasaman Barat, warga meninggal dunia 3 orang, luka berat 10 orang dan luka ringan 50 orang. Petugas masih terus memutakhirkan data dampak gempa tersebut.
Sedangkan di Kabupaten Pasaman, BNPB mencatat warga meninggal dunia 5 orang, luka-luka 25 orang dan mengungsi 1.000 orang. Saat ini masih dilakukan pencarian terhadap 6 orang yang diperkirakan tertimbun longsor.
Data warga terdampak lainnya tercatat di Kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 16 KK atau 53 jiwa. Dari jumlah tersebut 1 KK atau 2 jiwa mengungsi ke tempat kerabat.
Di wilayah Kabupaten Agam, menurut situs resmi bnpb.go.id, satu bayi dikabarkan menderita luka-luka dan telah mendapatkan perawatan medis.
Sementara itu, gempa bumi M6,1 juga berdampak pada kerusakan bangunan. Total kerusakan yang dipicu gempa antara lain rumah rusak berat (RB) 103 unit, rusak sedang (RS) 5 unit, rusak ringan (RR) 317 unit, fasilitas pendidikan RB 3 unit, balai masyarakat RR 1 unit, aula bupati Pasaman Barat RR 1 unit, serta kerusakan yang belum terkategori seperti fasilitas ibadah 2 unit, fasilitas umum lain 1 unit dan bank 1 unit.
Dari total kerusakan rumah tersebut, berikut rincian data di setiap kabupaten. Di wilayah Kabupaten Pasaman, rumah rusak berat sebanyak 100 unit dan rusak ringan 300 unit, sedangkan di Kabupaten Pasaman rumah rusak 10 unit dimana petugas masih menentukan kategori kerusakan. Di Kabupaten Lima Puluh Kota, rumah rusak berat sebanyak 3 unit, rusak sedang 5 unit dan rusak ringan 6 unit. Sedangkan di Kabupaten Agam, tercatat rumah rusak ringan 1 unit.
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam gempa bumi melalui SK bernomor 188.45/160/BUP-PASBAR/2022. Masa tanggap darurat akan berlaku selama 14 hari, terhitung pada 25 Februari hingga 10 Maret 2022.
Kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga terdampak antara lain terpal dan tenda pengungsian, makanan siap saji, air bersih maupun perlengkapan keluarga.
Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto bersama jajaran dan perwakilan Komisi VIII Lisda Hendarjoni telah berada di lokasi terdampak dan diterima oleh Gubernur Sumatra Barat pada hari ini, Sabtu (26/2). Kepala BNPB ingin memastikan dukungan sumber daya, perangkat dan alat utama dalam penanganan darurat.
Selain itu, Suharyanto meminta pos komando (posko) di tiap kabupaten dan kota terdampak untuk terbentu dan berkoodinasi langsung dengan posko provinsi maupun Pusat Pengendalian Operasi BNPB. Pada masa penanganan darurat ini, selain pelayanan warga terdampak, priortas utama dalam 7 x 24 jam ke depan yaitu pencarian dan penyelamatan korban gempa.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar