PADANG, POTRETKITA.net - Angka kasus penderita campak di Kota Padang ternyata masih terbilang tinggi. Sepanjang Januari-Juli 2022 ini saja ditemukan 101 kasus dari 276 penderita dengan gejala klinis.
Menurutnya, sebanyak 101 kasus campak tersebut tersebar di 8 kelurahan yakni Korong Gadang, Balai Gadang, Pondok, Purus, Kuranji, Air Tawar Timur dan Koto Luar Pauh. “Dari 276 kasus dengan gejala klinis yang sama, setelah kita periksa di laboratorium ada 101 kasus campak di Kota Padang,” katanya.
Srikurnia menjelaskan, tingginya kasus campak tersebut berbanding lurus dengan masih rendahnya capaian imunisasi MR untuk anak umur 9 bulan sampai anak berumur di bawah 15 tahun. Rendahnya pencapaian imunisasi ini, ujarnya, disebabkan masih enggannya orang tua untuk mengimunisasi anaknya.
”Persepsi orang tua dengan imunisasi menambah penyakit anaknya adalah pemahaman yang salah. Padahal, dengan imunisasi bisa menciptakan kekebalan bagi anak-anak, sehingga kasus campak dan rubella bisa ditekan,” sebutnya.
Kalaupun ada efek samping pasca imunisasi itu sangat kecil. Kasus yang dijumpai biasanya bengkak di bekas imunisasi dan demam. Demamnya pun bisa diobati dengan paracetamol. Kalau bengkak bisa dikompres dengan air hangat atau air biasa. Biasanya hari kedua hilang. “Campak ini bisa menyebabkan kematian. Itu yang kita takutkan,” jelasnya.
Oleh karena itu, ia berharap orangtua yang mempunyai anak berumur 9 bulan sampai di bawah 15 tahun agar segera mengimunisasikan anak-anaknya pada fasilitas kesehatan yang ada di Kota Padang.***
(Ch/mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar