JAKARTA, POTRETKITA.net - Semua pihak diharap memberi dukungan dalam upaya mempercepat data anak kehilangan orangtua. Pemerintah diharap dapat berkonsultasi dengan tokoh lintas agama dan kepercayaan.
Komisioner KPAI Dr. Jasra Putra, M.Pd. |
''Besarnya data anak-anak terlantar dan anak-anak kehilangan orang tua yang masuk ke pemerintah, terutama yang bersumber dari informasi data Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristek, Kementerian Agama, Kementerian Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Dalam Negeri perlu segera di respon,'' ujarnya.
Menurut Jasra, sebenarnya percepatan data dalam mengetahui nasib anak-anak, dapat dikonsultasikan dengan para tokoh lintas agama dan kepercayaan. Karena, ujarnya, mereka garda terdepan dalam permasalahan umatnya saat pandemi berlangsung.
Meski data belum bisa mengungkap fakta kondisi anak, ujarnya, namun yang sebenarnya anak-anak kehilangan aktor atau figur pengasuhan telah dijangkau para tokoh lintas agama dan kepercayaan, baik di pusat maupun daerah, melalui rumah ibadahnya, amal usaha berbasis agama dan umat umatnya. Karena merekalah, sebut Jasra, masalah-masalah di masyarakat direspon melalui persatuan umat dan rumah ibadahnya.
Jasra menyebut, kerjasama dengan tokoh lintas agama dan kepercayaan juga sangat baik, karena negara belum memiliki sekolah orang tua. Hal ini bisa diatasi dengan rutinnya para tokoh lintas agama dan kepercayaan, dalam pelaksanaan pelaksanaan ibadah. Sekaligus mereka mendata lagi umatnya. Kerjasama pendataan akan sangat strategis bila melibatkan Ormas kewagamaan dan kepercayaan yang ada di Indonesia.
''Menjadi tanggung jawab bersama menjemput bola untuk mereka. Agar tidak menjadi ledakan masalah sosial dimana mana, karena mereka amanat Tuhan dan calon penerus bangsa,'' sebut tokoh muda nasional asal Pasaman Barat itu.(MUS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar