Sungguh Berat Bagi Warga Padang Panjang untuk Bermasker - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

18 Agustus 2021

Sungguh Berat Bagi Warga Padang Panjang untuk Bermasker

PADANGPANJANG, POTRETKITA.net - Sungguh berat bagi warga Kota Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat, untuk bermasker ketika berada di keramaian, seperti pasar dan fasilitas umum lainnya.

foto-foto dinas kominfopp

Betapa tidak, setiap kali digelar operasi yustisi di lingkungan pasar, jumlah orang terjaring tidak bermasker selalu di atas angka seratus orang. Padahal sudah hampir dua tahun pula usaha membiasakan pola hidup bermasker itu.


Masyarakat Padang Panjang pernah 'dikunci' karena merebaknya kasus penularan Covid-19. Pernah terkena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pernah juga di-lock down dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri.


Saat terkena PSBB dan PPKM Darurat, masyarakat menjerit. Mereka ingin dilepaskan kuncinya, sehingga bebas kembali beraktifitas. Sayangnya, setelah kunci dilepas, marak pula pelanggaran protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19, seperti menggunakan masker ketika keluar rumah, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menghindari kontak fisik, dan menghindari terjadinya kerumunan.


"Kami heran  kenapa setiap operasi masih ada juga masyarakat yang tak patuh. Padahal ini kami lakukan setiap hari. Dan setiap hari pun jumlah pelanggarnya bertambah," kata KBO Samapta Polres Padang Panjang Ipda Kusnadi, Rabu (18/8), sebagaimana dikutip dari Dinas Kominfo Kota Padang Panjang.


BACA JUGA Padang, Bukittinggi, Padang Panjang Terkena PPKM DaruratSah, Padang Panjang Sudahi PPKM DaruratJangan Dikira Enak Hidup di Daerah PPKMSudah Dikunci dengan PPKM Darurat, Warga Padang Panjang Masih Langgar Prokes


Pada hari itu, 287 orang pelanggar prokes terjaring di Pasar Pusat yang tidak menggunakan masker. Setiap operasi, tambahnya, pejalan kaki yang didapatkan banyak yang tak bermasker. Hari Rabu ini saja ada 258 orang tidak menggunakan masker. Ditambah lagi yang berkendara roda dua 17 orang, dan pengendara roda empat 12 orang.


"Apa sulitnya memakai masker untuk keluar rumah? Kami lakukan ini untuk kebaikan mereka, dan kita semua, karena Covid-19 belum berakhir. Jangan gara-gara satu orang, bertambah banyak lagi kasus postif Covid-19 ini," tuturnya.


Kusnadi berharap agar masyarakat patuh dan sadar bahwa Covid-19 ini belum berakhir. Gunakanlah masker apabila ingin keluar dari rumah. Operasi Yustisi kali ini menurunkan tim dari TNI, Polri, Satpol PP dan Damkar, Dishub, Dinkes dan BPBD Kesbangpol.


Pada razia yang dilaksanakan Selasa (17/8), ada 247 orang yang terjaring razia, terdiri dari 215 pejalan kaki, 24 lainnya mereka pengendara roda dua serta delapan pengendara roda empat. "Semuanya tidak menggunakan masker. Jadi kami berhentikan dan berikan peringatan secara persuasif dan kami suruh membeli masker saat itu juga," jelas Kusnadi.(MUS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad