Oleh Masnurdin Tanjung
Pondok Pesantren Muhammadiyah Nawawi Djamil Duri
"DAN jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." (Q.S 91 Asy-Syams ayat 7-10)
DR Zakiah Daradjat menjelaskan, ada sesuatu yang unik dalam terapi psikologi Islam yaitu kemungkinan adanya self terapi, yaitu penyembuhan gangguan kejiwaan tanpa melalui konselor atau psikoterapis, cukup dengan melaksanakan petunjuk Islam yang diketehui dan mengamalkannya.
Bekal utama dari seorang yang ingin mengatasi gangguan jiwa atau masalah yang menimpa dirinya adalah keimanan yang teguh, ibadah dan pemahaman yang tepat dan memadai tentang ajaran Islam, disamping itu harus memiliki sifat sabar, tawakkal, rasa syukur dan menyadari kelemahan dirinya dengan melakukan tobat nasuha.
Ada beberapa prinsip dan sikap yang harus dipegang teguh dan dijalankan dengan sebaik-baiknya agar seseorang terhindar dari gangguan kejiwaan dan sekali gus akan mendapatkan ketentraman hati yaitu:
1. PRINSIP TAUHID
Untuk menghadapi persoalan-persoalan yang rumit dalam menjalani kehidupan ini, maka keyakinan kepada Allah adalah merupakan sendi utama, kita harus meyakini Kemahabesaran Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, dimana kita harus yakin bahwa diri kita adalah termasuk yang disayangi Allah.
Di dalam jiwa kita harus tertanam bahwa pada hakikatnya Allahlah yang menghidupkan dan mematikan kita, Dialah yang melapangkan dan menyempitkan rezki kita dan menjamin makan dan minum kita, Dia pulalah yang menyembuhkan segala macam penyakit, dan hanya Dia yang mampu memberi petunjuk kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya.
Segala sesuatu yang terjadi pada diri kita atas izin dan kehendak-Nya, dan kalau kita mengiginkan suatu perobahan kearah yang kita senangi hanya Dia yang mampu merealisasikannya. Beruntunglah orang yang mempunyai keyakinan seperti ini karena keyakinan ini akan memandunya untuk menyelesaikan persoalan hidupnya dan menghilangkan kegelisahan hatinya. Kalau Allah menghendaki dan sudah merestui sesuatu akan terjadi pada diri kita, maka apapun bisa terjadi pada diri kita. Jiwa tauhid adalah kekuatan ampuh yang ada di dalam diri manusia.
2. BERSIKAP SABAR
Kenyataan hidup sehari-hari tidak selamanya menyenangkan ada yang sesuai dengan harapan dan keinginan kita dan ada pula yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Penyebab kegagalan itupun bermacam-macam, ada yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan kita dan ada pula yang disebabkan oleh orang lain yang bergaul dengan kita, seperti anak, isteri, teman dan rekan kerja atau lingkungan alam yang tidak sesuai dengan perkiraan kita, Kadang kadang begitu sulit untuk menghadapinya, sehingga seolah-olah kemanapun pergi selalu ada hambatan, bahkan kadang-kadang terasa segala pintu yelah tertutup.
Dalam keadaan yang demikian seorang yang beriman harus ingat akan petunjuk Allah yang menyuruh kita untuk bersikap sabar dalam menjalani dengan keyakinan bahwa dalam setiap kesulitan pasti ada kemudahan dan dibalik setiap pendakian pasti ada penurunan, bahkan tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya bila dihadapi dengan penuh kesabaran.
Di dalam Al-Quran, Allah menyuruh kita untuk menjadikan sabar dan salat sebagai penolong, walaupun itu adalah berat terasa kecuali bagi orang-orang yang benar-banar khusuk dan yakin bahwa semua itu adalah ujian yang datang dari Allah dan Allah telah berjanji bahwa dengan kesabaran Allah akan memberikan hasil yang jauh lebih baik dari kesulitan dan panderitaan yang kita alami.
Allah berjanji akan selalu menyertai orang-orang yang bersabar. Dan Allah akan menyayangi orang-orang yang bersabar. Dan hasilnya sabar itu akan menjadi indah karena sabar itu adalah pelita hati.
DR Zakiah Daradjat menegaskan, sabar akan menjadi obat bagi gangguan kejiwaan, sabar juga dapat mencegah agar tidak terserang oleh gangguan kejiwaan serta dapat meningkatkan kesehatan mental. Dimana ketika mampu bersabar akan hilanglah kegelisahan dan kegalauan hati, akan terjauh dari rasa putus asa, karena kita meyakini, semua itu adalah cobaan yang diberikan oleh Allah untuk meningkatkan kwalitas iman kita dan ujian yang diberikan sebelum Allah merealisakan keinginan keinginan kita.
Bila seseorang tidak sabar, maka ia akan mudah tersinggung, cepat marah dan putus asa dan selalu dihantui oleh perasaan cemas dan galisah. Karena tidak sabar akan mudah terjadi pertengkaran, permusuhan bahkan pembunuhan. Karena tidak sabar terjadilah pertikaian di tengah-tengah keluarga bahkan tidak jarang berujung kepada perceraian. Karena tidak sabar banyak orang yang akhirnya melakukan kejahatan dan melanggar ajaran agama.
Semoga kita menjadi orang yang selalu melatih diri untuk menjadi orang yang sabar ketika kita mendapat gangguan orang, ditakuti, atau disinggung harga diri kita, atau ketika hak kita dicurangi oleh orang lain, dan Allah mengingatkan bahwa bersabar itu adalah termasuk hal yang berat, tapi sangat mungkin untuk dijalani.(BERSAMBUNG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar