Banjir Hanyutkan 12 Rumah dan Satu Pesantren Rusak Berat - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

04 Januari 2022

Banjir Hanyutkan 12 Rumah dan Satu Pesantren Rusak Berat

PADANGLAWAS, POTRETKITA.net -- Banjir melanda Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatera Barat, pada malam pergantian tahun 2021 ke 2022. Sedikitnya 12 rumah hanyut dan satu pondok pesantren rusak berat.



Akibat musibah yang terjadi Jumat (31/12/2021) sekira pukul 21.30 WIB hingga Sabtu (01/01/2022) itu, pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat hingga 14 Januari 2022 nanti, sesuai Surat Keputusan Bupati Nomor 360/001/KPTS/2022. Pascakejadian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Lawas masih melakukan penanganan darurat dan pendataan di lapangan.


Sedikitnya, tercatat rumah hanyut 12 unit dan ponpes rusak berat 1 unit. Petugas BPBD yang dibantu TNI, Polri, warga dan aparat desa melakukan pencarian dan penyelamatan warga. Namun demikian, belum ada laporan terkait korban jiwa dan data jumlah warga yang mengungsi.


Sebanyak 15 desa di Kecamatan Batang Lobu Sutam, Kabupaten Padang Lawas terdampak banjir bandang yang membawa material kayu ini. Desa terdampak yaitu Desa Tanjung Baru, Muara Malinto, Tandolan, Siadam, Tamiang, Pasar Tamiang, Tanjung Barani, Manggis, Pinarik, Siojo, Paran Manggis, Huta Nopan, Tangga Batu, Paran Dolok dan Ark Sorik.


Berita melalui website resmi Badan Nasinal Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan, banjir terjadi setelah hujan deras berdurasi lama mengguyur kawasan hulu. Petugas telah mendata sejumlah kebutuhan untuk melayani para warga terdampak, seperti makanan siap saji, makanan anak, tenda serba guna, selimut, kasur, tenda gulung dan family kids. 


Berdasarkan kajian inaRISK, Kabupaten Padang Lawas memiliki potensi bahaya banjir bandang pada tingkat sedang hingga tinggi. Adapun analisis potensi gerakan tanah yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada bulan Januari 2022, Kabupaten Padang Lawas berada pada tingkat menengah hingga tinggi.


Merespons hal tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan otoritas daerah setempat dapat meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di wilayahnya dengan memantau kajian potensi bahaya melalui inaRISK serta prakiraan cuaca melalui laman BMKG.


Plt. Kepala Pusdatin dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut, otoritas daerah setempat juga dapat melakukan pemantauan wilayah tempat tinggal warga yang tinggal di lokasi berpotensi banjir serta peningkatan debit air ketika cuaca hujan lebat. Masyarakat diimbau untuk dapat mengikuti instruksi pemerintah daerah setempat terkait langkah tanggap darurat.(*/mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad