PASAMAN, POTRETKITA.net - Banyak masjid dan mushalla yang rusak akibat gempa M6,2 di Malampah, Kabupaten Pasaman. Untuk memfasilitasi peribadatan warga, dibutuhkan sejumlah mushalla dan masjid darurat.
Saat ini, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Sumatera Barat, didukung semua elemen Persyarikatan Muhammadiyah dan donatur, sedang berupaya membangun sejumlah rumah ibadah itu menggunakan tenda, baik di Pasaman maupun Pasaman Barat.Ketua MDMC Sumbar H. Marhadi Efendi dan Sekretaris Fortito, Rabu (9/3) menjelaskan, masjid dan mushalla itu dibangun di sepuluh titik pengungsian warga menggunakan tenda ukuran 6x12 meter atau 8x12 meter. “Kami berharap donasi dari masyarakat. Masjid dan mushalla darurat itu dibutuhkan untuk menjaga ibadah umat,” jelasnya.
Kendati masih kekurangan tenda, namun menurutnya, MDMC sudah berhasil membangun beberapa tempat ibadah darurat, di antaranya di Jorong Siparayo, Nagari Malampah. Atas dukungan donatur, masyarakat dan anggota TNI yang ada di lapangan, sebutnya, pihaknya juga sudah selesai mendirikan satu masjid darurat.
Untuk memberi bantuan dan pendampingan terhadap para korban, jelasnya, saat ini MDMC menempatkan 35 orang relawan di Malampah, terdiri dari MDMC Sumbar, Bengkulu, dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, termasuk dokter, tenaga medis, dan relawan bidang lainnya.
Terkait dengan respon MDMC Sumbar sejak 25 Februari 2022 hingga 8 Maret 2022, Portito mengatakan, pihaknya sudah melakukan asesmen, dukungan psikososial kelompok anak, membuat tempat ibadah darurat, pengelolaan data logsitik, pelayanan kesehatan, dan pelayanan lainnya.
“Tim kita di lapangan juga melakukan montase, membuat tempat sampah, pendataan dan pendistribusian logsitik, melakukan pengajian, dan klinik bergerak,” kata Fortito.
Berbicara soal kondisi mutakhir di Malampah, Fortito menjelaskan, kini listrik di sebagian titik bencana sudah mulai nyala, pendistribusian logistik mulai lancar, korban yang hilang tidak ditemukan, dan akses jalan sudah mulai lancar karena telah dapat dilewati kendaraan bermotor.
Data yang diperoleh dari Posko MDMC di Masjid Muhammadiyah Bonjol, kerugian akibat musibah gempa itu di Malampah, Kecamatan Tigo Nagari terbilang cukup besar, di antaranya korban meninggal dunia sepuluh orang, empat orang belum ditemukan, luka-luka 75 orang, dan mengungsi 5.207 orang.
Sedangkan bangunan rusak meliputi empat unit jembatan rusak, 1.751 rumah, sembilan masjid/mushalla, dan 161 fasilitas pendidikan.(musriadi musanif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar