Limun Sulawesi - Potret Kita | Ini Beda

Post Top Ad

Post Top Ad

24 Juni 2022

Limun Sulawesi

SETELAH lebih kurang enak bulan di Masjid Taqwa Tamiang Ujunggading, Pasaman Barat, oleh Bapak Mustafa saya diminta agar pindah ke Jalan Sulawesi. Kebetulan di sana ada Mushalla Ranting Muhammadiyah.  

limun
ilustrasi dari facebook

Tugas saya di sana adalah azan dan pembersihan mushalla. Tugas anak sekolahan agar gratis air dan listrik, plus dapat uang jajan setiap minggunya. Tugas tambahannya mengajar ngaji selepas Maghrib ke Isya, dengan imbalan tambahan juga. 


Di Ranting Muhammadiyah itu, ada amal usahanya penyulingan minuman limon; minuman botol jaman dulu. Usaha yang cukup maju pada saat itu. Untuk mengisi waktu siang sepulang sekolah, saya pun kadang diminta bantu-bantu, tentu juga dengan tambahan uang jajan setiap hari, juga Rp1.250. Lumayanlah untuk bisa beli baju dan kebutuhan anak sekolah. 


Saya masih ingat kawan satu angkatan yakni Rita Afrida Nasution dan Syahriana Nasution. Kebetulan orang tua kami di sana adalah Atuk Sanusi Nasution. Mungkin mulai saat itulah, saya merasa bahagian dari keluarga besar Mandailing, khususnya marga nasution. 


Suasana kerja sungguh sangat bersahabat dan penuh rasa kekeluargaan, dan yang paling penting, kami diajarkan secara nyata untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidup dan sekolah. Silaturrahmi Kolaborasi Sinergi Harmoni.(JUFRI, S.Pd., M.IKom, ketua PDM Tebing Tinggi, guru, dan penggiat dakwah kebangsaan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad