NIAS BARAT, POTRETKITA.net - Kabupaten Nias Barat dalam lima hari belakangan jadi fokus. Ribuan orang menyaksikan beragam iven, sebagai representasi semangat yang dikemas dalam Kharisma Event Nusantara Festival Pesona Aekhula.
Menurut Waruwu, festival itu merupakan representasi semangat dan harapan baru pemerintah, dan seluruh masyarakat Nias Barat, untuk bangkit bersama dalam mengembangkan kepariwisataan Nias Barat.
"Festival Pesona Aekhula yang lolos kurasi 110 dari 319 kegiatan daerah dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Tahun 2022, merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Pemerintah Daerah untuk membangkitkan geliat event daerah. Harapan kita, festival inidapat menggeliatkan perekonomian masyarakat, dan menjadi momentum bagi Nias Barat untuk bangkit dari ketertinggalan," kata bupati.
Ketua DPRD Nias Barat Evolut Zebua menyambut gembira kegiatan itu, karena selain memperkenalkan potensi pariwisata dan budaya daerah, juga kesempatan bagi masyarakat, terutama para seniman untuk lebih kreatif.
Ia berharap, bahwa para seniman dapat menampilkan karya terbaik yang unik dan tidak dimiliki oleh daerah lain, sehingga memiliki daya tarik dan diminati oleh orang luar. Selain itu, potensi budaya harus tetap digali dan dilestarikan sebagai ciri khas yang membedakan Nias Barat dari daerahnya.
Begitu juga halnya dengan destinasi wisata, lanjut Evolut sebagaimana dikutip dari situs resmi Pemkab Nias Barat, perlu ditata dan dikelola dengan baik dengan suasana yang nyaman.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Parbudpora) Nias April Imelda Juita Hia selaku ketua umim panitia pelaksana, melaporkan. Festival Pesona Aekhula dimaksudkan sebagai langkah strategis untuk mempromosikan kekayaan tradisi, budaya, serta sumber daya alam Kabupaten Nias Barat kepada wisatawan lokal, wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara, dengan tujuan untuk melestarikan kebudayaan daerah dan kearifan lokal, mendorong keterlibatan pelaku usaha ekonomi kreatif, meningkatkan kunjungan wisatawan serta meningkatkan perekonomian masyarakat.
Kegiatan yang dilaksanakan selama festival, ujarnya, antara lain lomba aekhula voice, lomba kerajinan tangan, lomba kuliner, festival layang-layang, mancing mania, lomba spot foto dan penampilan sanggar dengan atraksi seni dan budaya khas Nias Barat.
Festival Pesona Aekhula merupakan agenda acara tahunan, dan pertama kali dilaksanakan pada tahun 2018. Dua tahun lalu, 2020 dan 2021 event ini tidak terlaksana karena terkendala pandemi Covid-19. Aekhula dalam bahasa Nias berarti Barat dan festival ini bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.(*/mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar