TANAH DATAR, POTRETKITA.net - Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian memastikan, hewan ternak untuk qurban pada Idul Adha 1443 H ini dipastikan aman dari PMK.
Menurutnya, pemerintah daerah cepat melakukan antisipasi, di antaranya dengan segera menutup pasar ternak, begitu memperoleh kabar merebaknya penyakit itu di daerah-daerah tetangga.Demikian dikatakan wabup, di Aula Eksekutif Kantor Bupati Tanah Datar, Jln. Sutan Alam Bagagarsyah Pagaruyung, Kamis (16/6), saat menerima rombongan Komisi II DPRD Provinsi Sumatera Barat.
“Setelah mendapatkan informasi tentang Penyakit Kaki dan Mulut (PKM) menimpa hewan ternak di Jawa Timur dan Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Pemda Tanah Datar langsung melaksanakan rapat koordinasi, ditindaklanjuti dengan menutup pasar ternak selama 14 hari,” jelas Richi didampingi Plt. Kepala Dinas Pertanian Sri Mulyani.
Richi menjelaskan, rakor itu diikuti pimpinan DPRD Tanah Datar, pimpinan Forkopimda, para camat, asosiasi pedagang ternak dan peternak, serta instansi terkait lainnya. Selain menutup pasar ternak selama 14 hari, menurut Richi, bupati juga menerbitkan Surat Edaran yang menjadi pedoman bagi semua pihak, sehingga penularan PMK dapat diantisipasi sejak dini.
Di Tanah Datar, menurut wabup, kasus pertama PMK ditemukan pada 16 Mei 2022 yang langsung disikapi dengan rakor itu. Untuk memutus rantai penularan PMK, tegasnya, pemerintah daerah juga melakukan pengawasan lalu lintas hewan ternak. Pemeriksaan dilakukan di pintu-pintu masuk ke Tanah Datar. Pemerintah daerah juga melakukan penyemprotan disinfektan.
Berbicara soal hewan ternak yang akan dijadikan qurban, Richi mengatakan, jumlahnya sudah mencukupi dan dinyatakan aman dari PMK, karena sudah dibeli jauh-jauh hari sebelum merebaknya PMK dan dipelihara masyarakat. “Stok aman. Tapi kita perlu mengantisipasi bila ada kekurangan,” sebutnya.
Wakil Ketua DPRD Sumbar yang memimpin kunjungan itu, Suwirpen Suib, memberi apresiasi atas usaha yang dilakukan Pemkab Tanah Datar. Menurutnya, kunjungan itu dilakukan untuk mengetahui perkembangan PMK di daerah-daerah, serta ketersediaan hewan quran di Tanah Datar.
“Informasi yang diperoleh melalui kunjungan ini akan kita koordinasikan dengan semua pihak, termasuk kabupaten kota yang kami kunjungi setelah Tanah Datar. Masih banyak peternak dan masyarakat kita yang belum mengetahui PMK. Kami berharap, langkah-langkah antisipasi dan pengawasan terus dilakukan,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, kendatipun berhasil mengantisipasi penularan PMK, namun wabah itu dikhawatirkan dapat memicu terjadinya inflasi. Wabah ini, ujar wabup, menyebabkan harga ternak seperti sapi, kambing, dan kerbau melambung lantaran berkurangnya pasokan di pasaran.
Richi menyebut, kenaikan harga daging sapi juga tak bisa dielakkan. Pemerinta daerah, ujarnya, menerapkan strategi 4 K, meliputi ketersediaan pasokan, keterjangkauan dan kestabilan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
Rombongan DPRD Sumbar ke Tanah Datar itu juga diikuti Ketua Komisi II Mukhlasin, Sekretaris Komisi II Jefri Maisul, Anggota Arkadius Dt. Intan Bano, didampingi Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar Sukardi.(mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar