Harga Sawit Turun ke Rp1.772,38/Kilogram - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

05 Juli 2022

Harga Sawit Turun ke Rp1.772,38/Kilogram

PEKANBARU, POTRETKTA.net - Hingga sepekan ke depan, petani kelapa sawit nampaknya belum bisa tersenyum. Pasalnya, harga Tanda Buah Segar (TBS) sawit pada periode 6-12 Juli 2022 mengalami penurunan.

riau.go.id
Menurut rilis Media Center Riau melalui website riau.go.id, penurunan harga TBS itu terjadi pada semua kelomok umur tanaman kelapa sawit. Penurunan tertinggi ditemukan pada kelompok umur 10-20 tahun. Penurunannya sebesar Rp92,72/Kg atau mencapai 4,97 persen dari harga minggu lalu.


Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran pada Dinas Perkebunan Provinsi iau Defris Hatmaja mengatakan, turunnya harga TBS periode ini disebabkan terjadinya kenaikan dan penurunan harga jual Cruide Palm Oil (CPO) dan Kernel dari perusahaan yang menjadi sumber data.


"Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami penurunan harga sebesar Rp295,00/Kg dari harga minggu lalu, Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp564,18/Kg dari harga minggu lalu, Astra Agro Lestari Group menjual dengan harga Rp8.160,00. Asian Agri Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp240,00/Kg dari harga minggu lalu. PT. Citra Riau Sarana menjual dengan harga Rp7.833,00. PT. Musim Mas tidak melakukan penjualan minggu ini," sebutnya.


Sedangkan untuk harga jual Kernel, Astra Agro Lestari Group menjual dengan harga Rp4.792,79. Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp144,00/Kg. PT. Citra Riau Sarana menjual dengan harga Rp4.109,10. Harga CPO Rp8.138,91 per kg dan harga kernel Rp4.508,23 per kg," jelasnya.


Sementara itu, harga minyak sawit mentah CPO turun di sesi awal perdagangan. Mengacu pada data Refinitiv, harga CPO dibanderol di level Ringgit Malaysia (MYR) 4.876/ton atau turun 0,93 persen. Harga minyak sawit berjangka di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup melesat 6,5 persen dan menutup beberapa kerugian pekan lalu. Harga CPO berakhir di MYR 4.922/ton atau US$1.117,42 per ton.


Beberapa pabrik kelapa sawit di Malaysia, sementara ini telah menghentikan produksinya setelah harga CPO anjlok. Di sepanjang bulan Juni, harga CPO telah ambles 21,76 persen menjadi penurunan terbesar selama 13 tahun atau sejak krisis keuangan pada 2008 lalu.Harga CPO jatuh dari posisi tertinggi bulan ini di MYR6.632/ton menjadi MYR4.922/ton dan menghapus sebagian besar kenaikan pada tahun ini," jelasnya.


Menurut Presiden Asosiasi Penggilingan Minyak Sawit Malaysia (POMA) Steven Yow, pabrik CPO Malaysia membeli TBS berdasarkan harga pasar harian. "Tidak ada pabrik yang mampu membeli TBS dengan harga ini," tambahnya dikutip dari Reuters. Dia juga memprediksikan, jika CPO diperdagangkan dengan harga saat ini, maka pabrik akan merugi karena adanya biaya produksi yang tinggi akibat krisis tenaga kerja.


"Diproyeksikan pabrik CPO Malaysia akan merugi sekitar MYR150.000 (US$34.067) untuk setiap 100 ton CPO yang diproduksi, karena saat ini pembeli menawarkan harga sekitar MYR4.700/ton," jelasnya.(riau.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad