Kini Giliran Ekonom yang Pantas Memimpin Muhammadiyah - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

06 Agustus 2022

Kini Giliran Ekonom yang Pantas Memimpin Muhammadiyah

PADANG, POTRETKITA.net - Tokoh dan pimpinan Muhammadiyah yang paling banyak selama ini adalah ulama, buya, ustad, dan mubalig. Kalaupun ada ahli dan guru besar, itu hanya di level pimpinan pusat dan sedikit di pimpinan wilayah.

Mukhzendra Yusuf

 
"Kita butuh pakar ekonomi alias ekonom yang dapat melahirkan uang untuk Muhammadiyah, guna operasional pimpinan wilayah dan daerah, serta biaya operasional mencetak warga Muhammadiyah menjadi shaleh, islami, pengkaderan pimpinan, dan biaya perjalanan para kiyai, ustaz untuk pergi mengaji ke daerah-daerah," kata Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Agam Mukhzendra Yusuf.

 

Kalau untuk memimpin di tingkat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat nanti, imbuhnya, paling tidak pakar ekonomi itu harus 60 persen, sisanya yang 40 persen lagi baru berasal dari kalangan ulama, akademisi, profesional, dan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), masing-masingnya sepuluh persen.

 

Kita harus bersama mengupayakan, tegasnya, pimpin Muhammadiyah masa depan berasal dari ahli dan pakar ekonomi. Alasannya, kata dia, dengan usia yang sudah lebih dari satu abad, Muhammadiyah seyogyanya sudah maju dan mampu menguasai sektor-sektor penting di negeri ini, khususnya sektor ekonomi dan keuangan. Tapi kenyataannya, belum!

 

“Apapun kegiatan dan kebijakan sandarannya adalah uang, pitih! Kita bisa banyak melahirkan ulama, ustad, dan buya lebih banyak, dan tidak itu ke itu saja turun ke daerah. kita bisa mensejahterakan warga kita di bidang pendidikan, kesehatan, dan pangan,” ujarnya.

 

Mukhzendra juga tidak menapik kemungkinan, saat ini banyak warga yang terjebak dengan sistem keuangan rentenir. Ceramah ndak baitu bana laku li (ceramah-ceramah saja tak begitu kini lagi), nan laku kini di Muhammadiyah tidak saja hanya berceramah, tapi mampu menciptakan keluarga yang sejahtera. Ekonominya di atas rata-rata. 

Mizlan

Gagasan untuk memunculkan kalangan ekonom memimpin Muhammadiyah periode berikutnya, mendapat dukungan dari Sekretaris PDM Pasaman Barat Mizlan. Selagi Muhammadiyah tidak bergerak di bidang ekonomi dan keuangan, tegasnya, maka tidak akan bisa berkuasa.

 

Mizlan menegaskan, ke depan Majlis Ekonomi di lingkungan pimpinan Muhammadiyah, khususnya pada level pusat, wilayah dan daerah, haruslah diisi para pengusaha berkepribadian Muhammadiyah.

 

“Menurut Buya Anwar Abbas, ada ada 12 lini kehidupan alias profesi yang menggerakkan dan berkuasa di Indonesia ini. Tapi yang jadi penentu hanya satu, yaitu pengusaha. Ternyata yang satu ini tidak dan belum dikuasai umat Islam, apalagi Muhammadiyah. Masih jauh panggang dari api,” jelasnya.***

 (*/mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad