SIJUNJUNG, POTRETKITA.net - Masyarakat Jorong Jambulipo Nagari Lubuak Tarok, Kabupaten Sijunjung, hingga kini masih tetap melestarikan tradisi warisan nenek moyang, khususnya bakaua adat dalam rangka memperkuat ukhuwah dan kekompakan masyarakat.
Hal itu terlihat dari prosesi yang dihelat Senin (8/8), di Medan Nan Bapaneh nagari setempat, dihadiri Gubernur Sumatera Barat Buya H. Mahyeldi Ansharullah.
Bakaua Adaik dimaknai sebagai suatu tradisi ungkapan rasa syukur kepada Allah, atas nikmat yang telah diberikan kepada alam Nagari Lubuak Tarok, khususnya Jorong Jambulipo. Kegiatan yang berlangsung dua hari ini juga sekaligus untuk mendoakan para leluhur Jambulipo.
Gubernur Mahyeldi mengapresiasi tradisi Bakaua Adaik yang tetap dijaga oleh masyarakat Jambulipo sampai saat ini. Menurut gubernur, tradisi ini sangat penting artinya dalam menjaga ukhuwah dan kekompakan sesama warga masyarakat.
Menurut gubernur, bakaua Adaik ini perlu dijaga dan dilestarikan dalam rangka meningkatkan persatuan dan kesatuan masyarakat. Setiap pemuda menampilkan kepandaiannya berseni dan bersilat. Ibu-ibu juga bergotong royong memasak dan masyarakat makan bersama hari ini.
"Ini merupakan kearifan lokal yang akan menjaga ukhuwah sesama masyarakat dan akan menjadi modal kekuatan masyarakat," ungkap gubernur, sebagaimana dipublikasikan Dinas Kominfotik Provinsi Sumbar pada laman resmi sumbarprov.go.id.
Panghulu Sati, selaku panitia Bakaua Adaik, dalam kesempatan yang sama meminta agar tradisi ini dapat dijadikan sebagai agenda tetap kebudayaan di Provinsi Sumatera Barat. Berbagai kesenian masyarakat serta kuliner khas ditampilkan dalam kegiatan ini, di antaranya kesenian anak nagari Tari Tanduak, dan silek tuo Jambulipo.
Dalam kesempatan yang sama, masyarakat juga menyampaikan aspirasi kepada gubernur, terutama pembangunan irigasi yang sangat vital bagi pengairan sawah di Nagari Lubuak Tarok.(*/mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar