TAPANULI UTARA, POTRETKITA.net - Sedikitnya 1.620 unit bangunan mengalami kerusakan akibat gempa bumi Magnitudo 6,0 (update 5,8) yang melanda Kabupaten Tapanuli Utara, Sabtu (1/10) pukul 02.28 WIB.
Bangunan yang mengalami kerusakan itu di antaranya rumah penduduk, tempat ibadah, jalan raya, jembatan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, perkantoran, jaringan irigasi, dan lain-lain. Ada yanf rusak berat, ada pula yang rusak sedang dan rusak ringan.
Sekretaris Muhammadiyah Disaster Management (MDMC) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat Portito menyatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan MDMC PWM Sumatera Utara dan jajaran MDMC di Sumbar. Kajian dampak dan gerakan pertolongan, ujarnya, terus dilakukan tim MDMC sesuai dengan kondisi di lapangan.
BERITA TERKAIT
- Situasi Tarutung Masih Mencemaskan Usai Diguncang Gempa Merusak
- Sejumlah Warga Tarutung Luka-luka Pasca Gempa
- Kodam I/Bukit Barisan Turunkan Pasukan ke Tapanuli Utara
- Gempa Merusak Guncang Tapanuli Utara
Portito menjelaskan, kerusakan rumah milik penduduk terbanyak ditemukan di Kecamatan Tarutung dengan angka terbesar di Desa Simamora sebanyak 163 unit, Desa Hapoltahan 60, Desa Partali Julu 50 unit. Di Kecamatan Sioholon kerusakan terbanyak ditemukan di Desa Hutauruk (70), Desa Situmeang Hasundutan (70), dan Desa Hutaraja Hadundutan (40).
Berikutnya di Kecamaran Siatas Barita, rumah penduduk yang banyak mengalami kerusakan tercatat di Lumban Siagian Jae (58), Sangkaran (34), dan Simorangkir Julu (29). Untuk Kecamatan Parmonangan ada 313 unit, Pagaran (72), Pahae Jae 18, Siborong-borong belum terdata, Pahae Julu 3, dan Sipahutar satu unit.
"Total rumah warga yang rusak 1.347 unit, ditambah dengan 72 unit rumah ibadah, 23 unit fasilitas pendidikan, tiga unit fasilitas kesehatan, dan 24 unit kantor pemerintah," jelas Portito.
Menurutnya, kebutuhan mendesak para korban saat ini adalah alat penerangan, tenda, tikar, terpal, selimut, bahan makanan siap saji, dan obat-obatan.(musriadi musanif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar