JAKARTA, POTRETKITA.net - Sebanyak 33 orang anak terdata meninggal dunia, akibat insiden di Stadion Kanjuruhan Malang. Sejauh ini, belum ada data akurat terkait dengan anak yang menjalani perawatan.
“Dari 131 orang korban meninggal dunia, sebanyak 33 orang di antaranya adalah anak-anak. Dengan total penonton mencapai 42 ribu, tidak menutup kemungkinan masih ada korban anak yang belum terdeteksi,” ujar Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Dr. Jasra Putra, M.Pd, Rabu (5/10), yang dimintai keterangan menggunakan aplikasi WhatsApp.
Jasra menyebut, sejauh ini belum ada data terpilah antara korban anak dan orang dewasa dalam peristiwa tersebut. Untuk itu, pihaknya mendorong segala usaha untuk mendapatkan informasi lebih luas, sehingga korban anak bisa terangkum dengan tepat dan akurat.
Menurutnya, pemerintah telah berkomitmen akan terus melakukan penjangkauan dan menerima pelaporan. Tentu dengan jumlah penonton mencapai 42 ribu supporter, imbuhnya, perlu jemput bola.
“Data kita baru bicara 33 anak meninggal dunia, tetapi bagaimana kondisi anak-anak lainnya, padahal situasi yang dihadapi sama. Artinya banyak anak yang langsung pulang, padahal membutuhkan pemulihan pasca peristiwa,” sebut Jasra.
BERITA TERKAIT Duka Mendalam untuk Keluarga Sepakbola Indonesia
Apalagi, tegasnya, anak-anak cenderung tidak mudah mendeskripsikan kesehatannya, perlu dibantu orang tua atau orang dewasa lainnya. Untuk itu, menuruynya, diiperlukan adanya Hotline Center Perlindungan Anak yang disosialisasikan, dalam rangka menyisir lebih luas situasi anak pasca peristiwa, juga mendekatkan layanan, terutama anak yang hadir saat insiden.
“KPAI membuka layanan pengaduan masyarakat melalui Hotline Call Center 021 31901556. Namun bila terasa dibutuhkan masyarakat untuk mengirimkan gambar, dokumen, video, rekaman suara, bisa juga laporannya melalui WA di 08111772273,” jelasnya.
Jasra berharap, panitia dapat mengirimkan informasi ini ke nomor kontak supporter, yang tentu ada datanya, sejak mendaftar atau beli tiket, dengan para supporter mencantumkan nomor HP, baik secara pembelian online maupun langsung. Agar tergambar utuh situasi anak anak dari 42 ribu penonton.
"Kita berharap semakin luas informasi perlindungan anak untuk para korban peristiwa Stadion Kanjuruhan, agar tidak ada satupun yang merasa tertinggal atau diabaikan," sebutnya.(mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar