TAPTENG, POTRETKITA.net - Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), berencana mendirikan pusat peradaban khusus untuk kajian-kajian ilmu falak, lengkap dengan observatoriumnya di Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).
“Kita berada di area atau lahan yang sudah dimilki UMSU, sudah dirancang dan direncanakan, lahan ini menjadi pusat peradaban, yang utamanya adalah nanti akan dikelola, akan dikembangkan untuk pengembangan Ilmu Falak yang boleh jadi nanti namanya Pusat Peradaban OIF UMSU yang luasnya kurang lebih 8000 meter,” Kepala Observatorium Ilmu Falak UMSU Arwin Juli Rakhmadi Butarbutar.
Arwin mengatakan hal itu pada kegiatan OIF Camp and Observe ke-2, Sabtu-Ahad (01-02/10) lalu di Pantyai Barus.
Acara ini diisi dengan kegiatan International Observe the Moon Night (InOMN) dan Astronomy Day, yang mana kegiatan ini juga diselenggarakan oleh komunitas astronomi seluruh dunia yang dikomandoi oleh “National Aeronautics and Space Administration” (NASA).
Menurutnya, di Barus banyak situs-situs sejarah dan peradaban. Apalagi, pasca diresmikannya oleh presiden Jokowi yaitu titik nol Peradaban Islam. Titik ini menjadi penanda bahwa bahwa Barus sebagai tempat pertama kali Islam datang di kepulauan Nusantara. Selain itu, terdapat banyak situs bersejarah lainnya seperti Makam Papan Tinggi, Makam Mahligai, dan lain lain.
Di sela-sela kegiatan, Tokoh Barus Rahmansyah Sibarani selaku Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara mengucapkan rasa terimakasihnya kepada OIF UMSU.
“Saya Rahmansyah Sibarani Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara dengan ini menyatakan terimakasih banyak sebesar-besarnya kepada UMSU atas berdirinya perdaban dan penelitian benda-benda langit di kecamatan Barus, dan sekali lagi saya selaku putra daerah mengucapkan ribuan terimakasih, semoga ini menjadi pusat peradaban dan menjadi yang terbaik,” ujarnya.
BERITA TERKAIT
- Haroun El-Maany Lampaui Zamannya
- Aceh Pelopor Kalender Islam Global
- Syahadah dalam Penentuan Awal Bulan
- Santri Kauman Latihan Ilmu Falak
Tim Peneliti OIF UMSU yaitu M. Dimas Firdaus selaku narasumber menyampaikan, acara ini selain menggelar acara InoMN dan Astronomy Day namun juga bersamaan dalam agenda 100 Hours of Astronomy, International Astronomical Union (IAU) dan Word Space Week.
Dimas menjelaskan alasan mengapa InOMN diselenggarakan bertepatan pada First Quarter Moon dan mengapa di Bulan Oktober.
“Jadi ketika kita mengamati Bulan momen terbaik itu bukan ketika purnama atau Full Moon, karena pada Full Moon cahaya yang dipantulkan Bulan terlalu banyak, sehingga fitur-fitur yang terdapat pada Bulan sulit diamati seperti kawah-kawah, mare dsb, tetapi menjelang first quarter atau bulan setengah itu kawah Bulan lebih menarik untuk diamati,” tuturnya.
Sebagai informasih tambahan, kegiatan ini turut dihadiri masyarakat Barus, Mahasiswa OJT IAIN Lhoksemawe, Tim OIF UMSU dan di sela sela kegiatan OIF UMSU hadir bapak Rahmansyah Sibarani Wakil Ketua DPRD SUMUT. Acara ini kemudian ditutup dengan Door Prize bagi peserta yang dapat menjawab pertanyaan panitia dan undian bagi peserta yang beruntung yaitu berupa Buku, Tumblr, Stiker, dan lain sebagainya.(muhammadiyah.or.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar