PADANG, potretkita.net - Perolehan suara terbanyak dalam pemilihan pimpinan di Persyarikatan Muhammadiyah belum tentu akan menjadi ketua. Hal itu juga berlaku dalam Musyawarah Wilayah Muhammadiyag Sumatera Barat, 23-25 Desember 2022.
![]() |
PANITIA PEMILIHAN BERFOTO BERSAMA 13 PIMPINAN TERPILIH |
Proses pemungutan suara untuk memilih Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumaetera Barat periode 2022-2027, Sabtu (24/25) di Kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Pasirkandang Koto Tangah Padang, dalam pleno pemilihan pimpinan pada ajang musywil, berlangsung dengan lancar, tertib, dan membuahkan hasil maksimal.
"Kita menggunakan sistem eletronic voting (e-voting). Selain hemat waktu, juga tingkat akurasinya tinggi dibanding dengan pemungutan suara manual atau konvensional. Berkat dukungan semua pihak, dua kali e-voting dalam konteks musywil kita kali ini, berjalan dengan baik. Muhammadiyah satu-satunya lembaga di Sumbar yang memberlakukan e-voting itu," kata Sekretaris Panitia Pemilihan Nasrul A.
E-voting pertama, sebut tokoh muda Sumatera Barat asal Kabupaten Tanah Datar itu, dilakukan panitia pemilihan saat menetapkan calon tetap sebanyak 39 orang, pada rapat pleno Musypim Muhammadiyah Wilayah, Jumat (23.12) malam. E-voting kedua, tambahnya, berlangsung dengan sukses pada pemungutan suara dalam pleno musywil untuk memilih 13 orang pimpinan dari 39 calon tetap.
Nasrul menjelaskan, pemungutan suara dimulai sekitar pukul 22.00 WIB pada Sabtu (24/12) dan hasilnya sudah bisa langsung diketahui sekitar pukul 00.15 WIB. Artinya, hanya lebih sedikit dua jam, proses pemungutan suara lebih dari 300 pemegang hak suara selesai dilakukan. Dan, tanpa melakukan penghitungan manual dan konvensional, hasil langsung diketahui.
Dr. Bakhtiar, M.Ag memperoleh 275 suara, disusul Dr. Sobhan Lubis (265), H. Apris (221), H. Marhadi Efendi, M.Si (213), Ki Jal Atri Tanjung, MH (212), Dr. Murisal (205), Yosmeri Yusuf (195), Dr. Firdaus AN (182), Dr. Zaim Rais (174) dan Dr. Abdul Salam 169 suara. Berikutnya Muhammad Najmi dengan 149 suara, Zaitul Ikhlas (139), dan Dr. Ismail Novel dengan 138 suara.
"Proses berikutnya, 13 orang pimpinan terpilih itu akan mengadakan rapat untuk menetapkan ketua. Dalam tradisi Muhammadiyah, di antara 13 pimpinan terpilih dengan raihan suara terbanyak, tidak otomatis menjadi ketua PWM. Mereka akan rapat dulu," jelas Nasrul.
Setelah pimpinan 13 menetapkan ketua, keputusannya itu akan dibawa lagi ke sidang pleno musywil untuk disahkan. Bila tidak ada aral melintang, Ahad (25/12) pagi ini 13 pimpinan terpilih itu akan mengadakan rapat, dan hasilnya akan disahkan oleh peserta Musywil melalui sidang pleno pagi ini juga.(mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar