PADANG PANJANG, potretkita.net - Bila beberapa pekan lalu harga cabai merah kerap naik tajam atau flktuatif, kini gilian cabai hijau dan cabai rawit pula yang haik harga di Pasar Pusat Padang Panjang.
JATIMPROV.GO.ID |
BACA JUGA :
- Harga Beras Tetap Tinggi di Tengah Turunnya Komoditas Pangan
- Kepala Daerah dengan Inflasi Tinggi tak Diizinkan ke Luar Negeri
- Teknologi Produksi Sorgum Antisipasi Krisis Pangan
- Harga Sejumlah Bahan Pangan Alami Kenaikan
- Harga Komoditas Pangan di Padang Panjang Relatif Stabil
Dinas Kominfo Kota Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat, pada pekan terakhir November 2022, merilis cabai hijau naik dari Rp Rp27.500/kg menjadi Rp30.000/kg. Sedangkan cabai rawit naik dari harga Rp35.000/kg menjadi Rp37.250/kg.
Komoditas pangan lainnya yang mengalami kenaikan adalah terong naik dari Rp8.000/kg menjadi Rp10.000/kg, ayam broiler naik dari Rp30.500/kg menjadi Rp31.000/kg, telur ayam ras naik dari Rp1.700/butir menjadi Rp1.775/butir, dan telur ayam kampung naik dari Rp2.500/butir menjadi Rp2.700/butir.
Sejumlah komoditas pangan juga mengalami penurunan, di antaranya ikan teri turun sebesar Rp12.500 dengan persentase 12,66 persen dari harga Rp98.750 menjadi Rp85.250, bawang merah turun sebesar Rp3.000 dengan persentase -10,53 persen dari Rp28.500 menjadi Rp25.500, dan buncis dari turun harga Rp14.000/kg menjadi Rp13.000/kg.
Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako Putra Dewangga, Jumat (2/12) menjelaskan, sedikitnya terpantau sembilan komoditas pangan yang fluktuasi, terdiri dari enam komoditas naik harga dan tiga komoditas turun harga.
"Pergerakan naiknya harga beberapa komoditas terjadi karena dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya cuaca dan harga komoditas global yang masih tinggi, terutama pangan dan energi. Sedangkan turunnya harga disebabkan bertambahnya pasokan komoditas di pasar, sehingga dapat memenuhi permintaan masyarakat," sebutnya.
Putra menyebut, komoditas telur ayam ras perlahan-lahan mengalami kenaikan harga. Berdasarkan tinjauan Kementerian Perdagangan di lapangan, naiknya harga telur ayam ras akibat dari dampak afkir dini oleh peternak pada saat stok melimpah dan harga turun di kala momen lebaran lalu, sehingga menyebabkan kurangnya populasi ayam petelur pada peternak yang berimbas pada kurangnya pasokan telur di pasaran.
Harga komoditas ini, katanya, didapatkan berdasarkan hasil pemantauan terhadap harga rata-rata 45 komoditas pangan strategis di Pasar Pusat Padang Panjang yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Disperdakop UKM) dan Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Padang Panjang.(diskominfopp; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar