PDRI Menyambung Nyawa Indonesia dari Tanah Minang - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

20 Desember 2022

PDRI Menyambung Nyawa Indonesia dari Tanah Minang

PADANG, potretkita.net - Nyawa Indonesia hampir saja berakhir, ketika para pemimpin negara ditangkapi Belanda yang ingin menjajah lagi. Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta pun ditahan. Ibukota Jakarta digempur pasukan bersenjata.


 BACA JUGA : 


Dalam kondisi seperti itulah, di Bukittinggi didirikan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Inilah yan kemudin diperingati sebagai Hari Bela Negara (HBN). ODRI adalah penyambung nyawa Indonesia dari Tanah Minang.


"Selama 207 hari, pemerintah darurat yang memilih Bukittinggi sebagai ibukota negara sementara, menjadi penyambung nyawa Indonesia dan merupakan sejarah berarti bagi Sumbar. Kita perlu berbangga, Sumbar memberikan jasa yang luar biasa pada NKRI dengan adanya PDRI. Orang Sumbar bukan hanya jadi proklamator bangsa, tapi juga berperan dalam menyambung nyawa NKRI," ucap Gubernur Sumbar Buya H. Mahyeldi Ansharullah.


Untuk itu, gubernur mengajak generasi muda Sumbar turut memberikan kontribusi terbaiknya pada NKRI. Harapannya, semoga peringatan HBN menjadi awal bagi warga negara Indonesia secara umum untuk terus meningkatkan jiwa nasionalisme.


Sementara itu, saat membacakan amanat Presiden RI Joko Widodo, pada upacara memperingati Hari Bela Negara ke-74 Tahun 2022, Senin (19/12/2022) di GOR Agus Salim Padang, gubernur menyebut, peringatan HBN tahun ini mengusung tema Semangat Bela Negaraku, lndonesia Tangguh Indonesia Tumbuh.


Tema tersebut, ujarnya, mengisyaratkan untuk terus mengobarkan dan mengimplementasikan sikap rela berkorban demi bangsa dan negara, serta tetap tumbuh bersama-sama untuk berjuang pantang menyerah menuju lndonesia Maju.


Menurutnya, seluruh warga negara harus memiliki semangat, kesadaran dan kemampuan Bela Negara. Masyarakat harus mempunyai daya tangkal dan ketangguhan dalam menghadapi situasi yang semakin berkembang pesat dan kompleks di segala bidang. 


"Kita harus terus membangun sumber daya manusia yang unggul, produktif, inovatif, dan berdaya saing serta memiliki kesadaran Bela Negara," kata gubernur.


Bela negara, jelasnya, adalah sikap, perilaku, dan tindakan warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta keselamatan bangsa dan negara. Bela Negara juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.


"Nilai Dasar Bela Negara adalah Cinta Tanah Air, Sadar Berbangsa dan Bernegara, Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara, Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara, dan Kemampuan Awal Bela Negara. Nilai-nilai inilah yang harus terus diimplementasikan dalam keseharian terutama para muda-mudi penerus bangsa," tambah gubernur.(sumbarprov.go.id; ed. mus) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad