TANAH DATAR, potretkita.net - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencan Geologi (PVMBG) mencatat, sedikitnya 20 kali erupsi atau letusan Gunung Marapi tercatat sejak pertama kali erupsi pada Sabtu akhir pekan kemarin.
BACA JUGA
- Ada Lontaran Batu di Erupsi Marapi
- Ini Himbauan Bupati Tanah Datar Terkait Erupsi Marapi
- Begini Arahan PVMBG Terkait Erupsi Gunung Marapi
Sementara pada Rabu (11/1/2023) ini, sedikitnya ada tiga kali catatan erupsi yang kasat mata. Hembusan abunya mengarah ke timur dan tenggara.
Teguh Purnomo dan Ahmad Rifandi dalam laporannya menjelaskan, tiga erupsi yang tercatat sehari ini adalah pukul 11.33 WIB, 09.41 WIB, dan 08.25 WIB.
Pada pukul 11.33 WIB, kolom abu erupsinya teramati lebih kurang 400 meter di atas puncak, atau 3.291 meter di atas permukaan laut (mdpl)). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur dan tenggara.
Sebelumnya, pukul 09.41 WIB, terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau 3.391 mdpl. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 13.2 mm dan durasi 31 detik.
Sedangkan pukul 08.25 WIB, erupsi terjadi dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 800 meter di atas puncak, atau sekitar 3.691 mdpl. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan tenggara.
Bupati Tanah Datar saat menggelar rapat dengan jajaran terkait erupsi Gunung Marapi itu menegaskan, walau saat ini situasi masih kondusif, namun dampak buruk harus dikaji dari itu segala sesuatu mitigasi bencana harus disiapkan seperti BPBD, dan Dinas Kesehatan agar menyiapkan segala yang dibutuhkan.
“Saya mendapat laporan dari masyarakat Gunung Marapi erupsi lagi, bahkan sudah mengeluarkan material, dari itu, saya langsung meninjau beberapa nagari di kaki gunung tersebut. untuk melihat langsung dampak yang ditimbulkan dan siangnya langsung rapat dengan OPD, Forkopimda dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA),” ujarnya.
Terkait masih adanya pendaki yang membandel, bupati menegaskan, Pemda bersama Forkopimda dan BKSDA akan turun dan menempatkan personil di pintu-pintu masuk, dan akan menindak tegas, jika masih ada pendaki yang naik.(mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar