13 Alumni Kauman di Turki Selamat dari Gempa - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

06 Februari 2023

13 Alumni Kauman di Turki Selamat dari Gempa

PADANG PANJANG, potretkita.net - Sedikitnya ada 13 orang alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Kauman, Paang Panjang, Provinsi Sumatera Barat, saat ini sedang kuliah di berbagai univesitas di Turki.

DUA ALUMNI KAUMAN ADA DI TENDA PENGUNGSIAN.(ist)


 BACA JUGA 


Mudir Ponpes Kauman Dr. Derliana menyebut, dari beberapa orang yang sudah berhasil dihubungi, mereka selamat dari bencana gempa bumi kuat yang mengguncang Turki dan Suriah, Senin (6/2) pukul 08.17 WIB atau 04.17 waktu setempat.


"Alhamdulillah mereka sehat wal afiat, pihak sekolah dan keluarga sudah berupaya menghubungi para mahasiswa itu. Mereka kuliah di universitas dan kota yang terpisah di Turki," sebut Derliana.


Tiga belas orang alumni Ponpes Kauman yang sedang kuliah di Turki itu adalah Aulia, Amel, Azilla Haq, Amanda, Huda, Jamal, Ukhty Aulia, Aulia Rahma, Zahira, Ihsan, Amin Bahij, Faiza Novri, dan Yulia Amanda.


"Alhamdulillah, anak-anak kita semua aman. Sebentar ini saya sudah berkomunikasi dengan Amanda, salah seorang dari para mahasiswa itu. Semoga keluarga tidak terlalu cemas," jelas Ustad Suharman, salah seorang Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Padang Panjang Batipuh X Koto.


Sebagaimana diberitakan sebelumnya, gempa bumi yang mengguncang Turki bagian Utara dan sebagian Suriah, Senin (6/2), meruntuhkan tidak sedikit bangunan. Taksiran korban meninggal pun mencapai angka puluhan ribu jiwa.


Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dr. Daryono menyebut, gempa berkekuatan Magnitudo 7,8 itu mengguncang pukul 08.17 WIB atau 04.17 waktu setempat.


Laman berita Iran parstoday.ir menyebut, gempa besar itu memporakporandakan bangunan di Provinsi Aleppo, Latakia, Hama, dan Tartus. Gempa kali ini disebut-sebut sebagai gempa terkuat yang mengguncang kawasan itu sejak 1995 lalu.


Sementara itu, United States Geological Survey (USGS) memprediksi, korban meninggal sejak dari Turki hingga Suriah bisa mencapai 10 ribu orang. Menurut pemberitaan CNNIndonesia.com, USGS mencatat 47 persen peluang korban meninggal dunia tembus antara 100 dan 1.000 jiwa. Sementara 20 persennya lagi bisa menjangkau antara 10 ribu dan 100 ribu.


Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ankara Turki menyediakan nomor panggilan hotline +905321352298. Sejauh ini, pihak KBRI telah berkoordinasi dengan otoritas lokal, khususnya di Kahramanmaras, Gaziantep, Osmaniye, dan beberapa daerah terdampak lainnya.


"Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia. Sejumlah WNI di Kahramanmaras harus meninggalkan apartemen, karena mengalami kerusakan parah. KBRI Ankara sedang mengupayakan rumah penampungan sementara, sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat," tulis pemberitaan KBRI pada laman resminya di kemenlu.go.id.


Menurut laporan itu, tiga orang WNI mengalami luka, satu orang di Kahramanmaras dan dua orang Hatay, dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat.(*/mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad