PADANG PANJANG, potretkita.net - Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat H. Apris mengingatkan, selaku kader Muhammadiyah maka Nasyiyatul Aisyiyah (NA) diharap tetap menjaga identitas.
"NA itu adalah kader Muhammadiyah, posisinya sebagai organisasi otonom. Kader-kader NA adalah pelanjut Aisyiyah, gerakan putri Islam yang harus aktif dan dinamis," ujar Apris, Sabtu (18/2), saat memberi sambutan menjelang membuka resmi Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-14 NA Sumbar, di Komplek Muhammadiyah Kauman Padang Panjang.
Turut hadir pada kesempatan itu Wakil Bendahara PP NA Fatihah Nur, Ketua Tim Penggerak PKK Sumbar Ummi Harneli, Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Sumbar, Ketua PW NA Sumbar Nul Astati, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Padang Panjang Basko, walikota Padang Panjang yang diwakili staf ahli, dan jajaran terkait lainnya.
Apris menegaskan, saat ini Muhammadiyah di Sumatera Barat sedang melakukan konsolidasi organisasi dan ideologi. Sebagai bagian integral dari Muhammadiyah, tegasnya, NA juga harus terlibat aktif dalam gerakan itu. Musywil yang dilaksanakan ini, ujarnya, menjadi bagian penting dari konsolidasi itu.
PWA Sumbar yang diwakili Dr. Fitranelly juga menegaskan, NA perlu terus membenahi organisasi, sehingga bisa tampil lebih baik.
"NA sebagai kader harus mampu menyiapkan pimpinan dengan semangat dan nuansa baru setelah Musywil ini. NA merupakan bibit bagi kemajuan Aisyiyah di masa depan. Maka harus bersinergi dengan tujuan Muhammadiyah dan Aisyiyah," ujarnya.
Fitranelly yang membidangi pendidikan di PWA Sumbar itu mengatakan, NA bertanggungjawab mewujudkan perempuan berkemajuan, yakni berintegritas, berilmu, beramal, berpendidikan. Pendidikan wajib bagi perempuan agar terampil dan berilmu. NA harus punya banyak doktor dan pendidikan tinggi lainnya.
Kendati demikian, dia juga mengingatkan, berorganisasi jangan menjadi halangan bagi warga NA untuk membina keluarga, menjadi perempuan berkemajuan harus jadi teladan dalam keluarga dan masyarakat.
"NA Sumbar harus terus berbenah, sehingga jadi wadah nyaman bagi anggota. Apa jadinya Aisyiyah nanti bila NA lemah," katanya.
Sementara itu, Umi Harneli dalam arahannya mengajak NA untuk saling bersinergi dalam mencarikan solusi atas berbagai persoalan umat dan bangsa. "Banyak anak bermasalah saat ini. Mereka berasal dari orangtua yang juga bermasalah dan bercerai. Tidak mudah mendidik anak di zaman ini," ujarnya.
Menurut Umi, banyak tantangan global yang menyerang moral anak bangsa seperti pornografi, LGBT,narkoba. Jangan sampai terjadi, tegasnya, kita banyak anak muda tapi mereka terjerat narkoba dan krisis moral.
Untuk itu, dia meminta, pembinaan generasi muda harus terus ditingkatkan. NA telah berada di garda terdepan dalam mencerdaskan generasi muda.
Menurut Ketua Panitia Murdia Aini, Musywil NA Sumbar berlangsung Sabtu-Ahad (18-19/2) dengan agenda memilih pimpinan periode 2022-2026, menetapkan program kerja, dan mengevaluasi kegiatan beserta realisasi program periode sebelumnya.(mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar