TANAH DATAR, potretkita.net - Kendati belum siap seratus persen, namun Surau Gadang Nagari Jaho, Kecamatan X Koto, sudah bisa digunakan. Bupati Tanah Datar Eka pun meresmikan penggunaan surau usai direnovasi.
Saat meresmikan surau itu, Sabtu (18/3), bupati menyebut, dia sangat mengagumi tradisi I'tikaf yang dilaksanakan masyarakat Nagari Jaho, Kecamatan X Koto, ketika Ramadhan tiba. Dia pun berharap, tradisi itu dapat diwariskan kepada generasi muda.
“Tradisi I'tikaf di masyarakat Jaho agar diwariskan kepada generasi muda, sehingga mereka dapat terjauh dari perbuatan maksiat,” katanya, saat memberi sambutan.
Kepada orang tua dan niniak mamak, bupati juga mengajak agar mentransfer ilmu dan pengetahuan kepada anak kemenakan, terutama terkait dengan adat budaya dan tradisi yang bekembang di masyarakat, serta sudah diwarisi secara turun-temurun.
Bupati mengingatkan kepada para orang tua dan tokoh masyarakat, agar selalu menjaga anak-anaknya, supaya tidak terjerumus kepada perbuatan yang akan merusak masa depan mereka.
“Saya mengajak, mari kita bersama-sama menjaga generasi muda di zaman digital ini. Tantangannya berat, karena anak-anak sekarang sudah memiliki handphone, yang dilengkapi bermacam-macam media sosial dan situs tersedia di sana,” katanya.
Terkait dengan renovasi Surau Gadang itu, diperoleh informasi dilakukan secara swadaya oleh masyarakat sejak November tahun 2021 yang lalu. Walaupun pembangunannya belum tuntas 100 persen, namun surau tersebut sudah bisa dimanfaatkan kembali oleh masyarakat.
Pengurus dan panitia renovasi Fandri Jauhari Dt. Rky Mulie dalam laporannya menyampaikan, renovasi surau menggunakan dana sebanyak Rp48 juta, sementara di dalam perencanaan membutuhkan biaya sekitar Rp1,2 miliar.
Untuk itu, pihaknya melakukan penggalangan dana untuk kelanjutan pembangunan, semua potensi dimaksimalkan hingga akhirnya hari ini surau ini sudah selesai dibangun sekitar 80 persen, dan sudah menelan dana sebesar Rp703 juta rupiah, yang berasal dari infak dan sedekah dari masyarakat, baik ranah maupun rantau serta para jamaah.
Ketua KAN Nagari Jaho E. Dt. Pandak mengatakan, surau ini manfaatnya sangat besar bagi masyarakat, dan salah satunya adalah untuk pelaksanaan shalat 40 selama Ramadhan.
Hal senada juga disampaikan Wali Nagari Jaho Jonaidi Dt. Tumbijo. Menurutnya, selama bulan Ramadhan surau ini dimanfaatkan untuk itikaf selama 40 hari oleh masyarakat sampai pada hari raya ke 6.
"Modal awal pembangunan surau ini memang awalnya sekitar 48 juta rupiah, namun berkat kerjasama semua pihak akhirnya panitia mampu menyelesaikan pembangunannya. Surau ini awalnya semi permanen, setiap tahun kami merasa prihatin dan kasihan melihat jamaah shalat 40 yang datang dari berbagai daerah bahkan dari provinsi tetangga, dari situ kami sepakat untuk melakukan renovasi surau ini," ujarnya.
Untuk penyelesaian pembangunan surau Gadang ini, imbuhnya, masih membutuhkan banyak biaya. Dari itu, kepada masyarakat baik yang di kampung maupun di rantau sekiranya memiliki rezeki berlebih kami menghimbau untuk berinfak dan bersedekah untuk penyelesaian pembangunannya.(prokopimtd; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar