JAKARTA, potretkita.net - Gempa bumi magnitudo 6,9 di Laut Jawa pada Jumat (14/4) pukul 16.55 WIB berdampak luas. Guncangannya menjangkau Jawa, Bali, dan Nusantara. Patut disyukuri, gempa dalam ini tidak menimbulkan kerusakan.
BACA JUGA
"Mengapa gempa Laut Jawa M6,9 mengguncang luas, ini karena kedalaman hiposenternya sangat dalam. Penyebab gempa Laut Jawa M6,9 ini adalah tarikan gravitasi ke bawah, dari slab atau roll back dari lempeng Australia yang sudah menukik dalam tersubduksi di bawah Laut Jawa," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr. Daryono, dalam cuitan di akun twitternya
Menurutnya, karena ada tarikan gaya gravity dari slab Australua, maka bekerja gaya ekstensional sehingga mekanismenya, sesar yang terbentuk adalah turun (normal fault).
Sumber gempanya, sebut Daryoni, sangat dalam, maka dampak guncangannya memiliki spektrum yang luas, seluruh Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara
"Patut disyukuri gempa Deep Focus Laut Jawa M6,9 ini tidak destruktif, hanya guncangannya melanda wilayah luas, dan ada konten long period vibration sehingg gedung tinggi terdampak "swing". Membuat masyarakat panik dan cemas," ujarnya.
Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Kuta dengan skala intensitas V MMI. Sedangkan di Karangkates, Trenggalek, Gianyar, Tulungagung, Trengalek, Nganjuk, Pacitan, Kediri, Tuban, Garut, Mataram dengan skala intensitas IV MMI.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempabumi ini memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault). Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam, akibat adanya aktivitas deformasi (slab pull) pada lempeng Indo-Australia yang tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 6,31° LS ; 111,96° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 kilometer arah Bara tLaut Kota Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 643 km.(mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar