PUNCAK Peringatan Hari Santri 2023 Tingkat Kota Padang Panjang, digelar dalam bentuk upacara yang dipusatkan di Perguruan Thawalib, Kecamatan Padang Panjang Barat.
kominfo pp |
Penjabat Walikota Sonny Budaya Putra tampil menjadi pimpinan upacara. Sejumlah pejabat daerah juga turut hadir, di antaranya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nasrul, Kepala Kantor Kemenag H. Alizar, pimpinan Yayasan Thawalib, dan undangan lainnya.
Sonny dalam arahannya mengatakan, Padang Panjang sudah dijuluki Kota Serambi Mekah sejak 1920. Semua itu, katanya, tidak terlepas dari eksistensi ulama dan sekolah-sekolah Islam yang berkembang pesat di kota ini, di antaranya Perguruan Sumatera Thawalib atau Thawalib Putra tempat pelaksanaan upacara hari ini.
“Ibu Rahmah El Yunussiyah adalah orang pertama yang mengibarkan bendera merah putih di sekolahnya, Diniyyah Puteri School, setelah mendengar berita proklamasi kemerdekaan Indonesia. Buya Hamka, Sutan Syahrir, A.A. Navis, Zainuddin Labay El Yunusy dan masih banyak lainnya, adalah tokoh-tokoh pesantren Padang Panjang yang berjuang untuk Indonesia,” tambahnya.
Belajar dari sejarah kota ini dan riwayat para tokoh yang membesarkan nama Padang Panjang tersebut, Sonny berharap, untuk para santri Padang Panjang dan Indonesia secara umum dapat menghayati tema Hari Santri 2023 ini dengan sebaik-baiknya, Jihad Santri Jayakan Negeri.
Pada kesempaan itu, Sonny juga menjelaskan, penetapan 22 Oktober merujuk pada tercetusnya Resolusi Jihad, yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Resolusi Jihad ini, katanua, kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 November 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan.(sumber kominfo pp; editor musriadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar