Sejak Kapan Bus ALS Masuk Ujung Gading? - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

28 Juni 2021

Sejak Kapan Bus ALS Masuk Ujung Gading?

UJUNGGADING, POTRETKITA -- Belum ditemukan informasi dan referensi tegas yang bisa dirujuk, sejak kapan bus PT Antar Lintas Sumatra (ALS) membuka trayek ke Ujung Gading, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatra Barat. Tapi bisa dipastikan, perusahaan bus berskala nasional itu sudah menjalani trayek Ujung Gading dengan tujuan Medan pada tahun 1970-1980.

Bus ALS bermesin Chevrolet seperti ini, pernah mnjalani trayek di rute ekstrim Ujung Gading-Panti-Medan tahun 1970-1980.(awansan.com)

Sebagian dari armada ALS trayek Medan-Ujung Gading.(foto-foto grup fb ALS mania)

Waktu itu, kondisi jalan raya yang dilalui nyaris tak berbentuk. Di sepanjang jalur Panti-Simpang Ampek-Ujung Gading belum beraspal. Jalannya sempit. Tapi bus-bus ALS bermesin Chevrolet sudah setia membawa penumpangnya di rute ini. Jalan dilalui sangat ekstrim, berjurang dalam, bertikungan rajam, dan bertanjakan tinggi.


ALS Pak Lanin, begitu sebagian masyarakat di Simpang Ampek dan Sukomananti waktu itu menyebut salah satu bus ALS yang menjalani trayek Ujung Gading-Medan tersebut. Untuk menempuh jarak Panti-Ujung Gading sekitar 125 kilometer itu, bus bisa menghabiskan waktu hingga 24 jam.


Pasalnya, selain kondisi jalan raya yang nyaris tak berbentuk, untuk sampai ke Ujung Gading bus juga harus naik palayangan, sejenis rakit yang digunakan untuk menyeberangkan mobil melintasi sungai besar Batang Pasaman di Nagari Aia Gadang, Kecamatan Pasaman. Sekali melintas, palayangan itu hanya bisa mengangkut dua mobil. Setiap Minggu dan Kamis, antrian kendaraan yang hendak menyeberang ke Ujung Gading dari Simpang Ampek terbilang cukup ramai.


Kini, kondisi jalan raya yang dilintasi Bus ALS menuju Ujung Gading dari Panti sudah membaik. Di beberapa titik telah diperlebar. Jalannya sudah beraspal. Palayangan tak ada lagi, karena jembatan megah sudah membentang Batang Pasaman sejak dua puluhan tahun belakangan, seiring dengan dengan selesainya pembangunan jalan lintas barat Sumatera yang menghubungkan Simpang Ampek dengan Manggopoh di Kabupaten Agam, hingga tembus ke Pariaman dan Padang.


Tantangan terberat yang kini harus ditaklukkan pengemudi ALS, tinggal Kelok Kuburan Nan Duo di dalam kawasan hutan larangan Rimbo Panti. Tikungannya patah, tanjakan ekstrim, jalan sempit dan jurang menganga menuntut keahlian tersendiri. Selain ALS dan Satu Nusa, belum pernah terpantau adanya big bus yang berani melewati jalan ini dengan trayek reguler.


Lalu, sejak kapan ALS melintas trayek Pasaman Barat tujuan Medan itu? Belum ditemukan catatan sejarah untuk menjawabnya. Satu hal yang pasti, saat ini di rute itu ALS masih setia di sini. Bus-bus yang disediakan sudah masuk kategori modern dan bagus, sama cantiknya dengan armada yang digunakan untuk tujuan Kotanopan, Padang, Jakarta, Bogor, Bandung, dan kota-kota lainnya dari Medan.(mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad