TANAH DATAR, POTRETKITA.net - Upaya memperkuat posisi taman bumi (geopark) di Kabupaten Tanah Datar terus dilakukan. Berbagai pihak pun dilibatkan. Kini, dengan dukungan Pemprov Sumbar sedang diperjuangkan agar bisa ditetapkan sebagai Global Geopark oleh UNESCO.
![]() |
| Wabup Tanah Datar Richi Aprian berbincang dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi, di sela-sela FGD. |
Richi yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata Abdul Hakim, sebagaimana disampaikan Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setda Tanah Datar kepada Singgalang, Minggu (26/9) menjelaskan, Tanah Datar punya banyak potensi geosite yang cukup banyak.
Potensi geosite itu, ujarnya, seperti breksi polimik di Belakang Istano Basa Pagaruyung, Bukit Aua Sarumpun, endapan Danau Singkarak Purba, Komplek Kipas Aluvial Danau Singkarak, Jendela Batu Gamping Kuantan Singkarak dan Goa Sopan Kijang Pangian.
“Dengan adanya FGD ini dan diusulkannya Danau Singkarak menuju Geopark Nasional yang tergabung dalam Geopark Ranah Minang yang dikoordinir Pemprov. Sumbar, tentu ini juga akan mempermudah nantinya dalam pengusulan Danau Singkarak menuju Geopark Dunia ke UNESCO,” ucap Wabup.
Gubernur Sumbar Buya H. Mahyeldi Ansharullah dalam sambutannya saat membuka kegiatan mengatakan, Taman Bumi Ranah Minang ke depan diharapkan benar-benar dapat memberi manfaat bagi masyarakat, tidak hanya di Sumatera Barat, namun juga bagi masyarakat di luar Sumatera Barat.
“Geopark di Sumatera Barat tersebar di beberapa kabupaten dan kota diantaranya Ngarai Sianok, Kawasan Harau, Danau Maninjau, Tarusan Kamang, Ngalau Pangian Lintau Buo, Danau Singkarak, Danau Diatas dan Danau Dibawah, Kawasan Silokek, Tambang Batu Bara Sawahlunto, Goa Batu Kapa, Gunuang Talamau, Rimbo Panti dan masih banyak lagi lainnya,” ucap buya gubernur.
Menurutnya, banyak potensi terkait geopark yang dimiliki Sumatera Barat. Sekarang, tegasnya, bagaimana upaya kita potensi itu bisa terdata dengan menurunkan komunitas-komunitas pecinta alam, mahasiswa untuk mendata potensi itu di seluruh wilayah Sumatera Barat.
Gubernur mengatakan, jika kawasan geopark dikelola dengan baik, tentu akan menjadi daya tarik wisata yang unik dan menarik bagi banyak wisatawan, dan keunikannya itulah yang menjadi daya tarik. Gubernur berharap ini juga didukung oleh infrastruktur, sarana dan prasarana seperti akses menuju objek.
“Dengan infrastruktur yang baik, ke depan geopark dapat disusun jalur-jalur objek geowisata yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Dengan strategi itu akan lebih banyak kunjungan wisatawan, karena satu daya tarik akan lebih mudah dan nyaman untuk dikunjungi dan saling terkoneksi satu sama lain untuk memperlama masa tinggal wisatawan," ujarnya.
Untuk mengembangkan itu, gubernur juga sampaikan komitmen membangun akses jalan ke objek-objek wisata yang sedang dikembangkan di daerah-daerah sehingga koneksi antar kabupaten dan kota di Sumatera Barat lancar.
Pada 2018 lalu, beberapa Geopark Ranah Minang sudah lolos menjadi Geopark Nasional, yaitu Geopark Ngarai Sianok, Geopark Sawahlunto, dan Kawasan Geopark Silokek Sijunjung.(MUSRIADI MUSANIF)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar