PADANG PANJANG, POTRETKITA.net - Dalam rangka mewujudkan visi dan misi madrasah, terhitung Senin (10/1) ini, Madrasah Ibtidaiyah Unggul Terpadu (MIUT) Thawalib Padang Panjang, Sumbar, menerapkan pola belajar sehari penuh atau full day school.
Kebijakan itu diambil, setelah pimpinan madrasah, pimpinan Yayasan Thawalib, dan para orangtua siswa sepakat, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dimulai secara penuh dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.''Bismillah, kita mulai full day school dengan beberapa penyesuaian. Anak-anak kita belajar di sekolah sejak Senin hingga Jumat, sedangkan Sabtu anak-anak belajar bersama orangtua di rumah masing-masing. Nanti akan ada tugas yang harus diselesaikan murid, berdasarkan penugasan dari guru masing-masing,'' ujar Kepala MIUT Thawalib H. Dahyar, Sabtu (8/1), saat memimpin pertemuan dengan orangtua murid, di Aula Perguruan Thawalib Padang Panjang.
Pertemuan yang juga diikuti majlis guru MIUT itu, turut dihadiri Ketua Yayasan Dr. Abrar, M.Ag dan Wakil Sekretaris Fahmi.
Dahyar menjelaskan, saat ini MIUT Thawalib sudah mencapai akreditasi tertinggi, yaitu A. Dengan demikian, ujarnya, madrasah tingkat dasar tersebut merupakan sekolah pilihan yang tidak perlu diragukan lagi kualitas pelayanan, sarana, dan tamatannya.Menurutnya, total jumlah muridnya saat ini 579 orang dengan 21 rombongan belajar. Untuk tahun ajaran 2022/2023, jelasnya, pendaftaran calon murid baru sudah mulai dibuka. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini pihaknya hanya menerima untuk tiga kelas dengan masing-masing kelas maksimal 25 anak.
Fahmi pada kesempatan itu mengatakan pula, pihak yayasan terus berusaha memperbaiki segala sesuatunya guna meningkatkan kualitas tamatan semua unit pendidikan yang ada, kompetensi guru juga ditingkatkan, sehingga mereka menjadi semakin cakap dan trampil dalam menunaikan tugas. Ada juga usaha melengkapi sarana prasarana, peningkatan layanan, dan penataan administrasi keuangan.
''Yayasan telah menetapkan tak ada pungutan uang dalam bentuk apapun di MIUT, kecuali uang SPP yang jumlahnya ditetapkan melalui rapat yayasan dengan pengelola madrasah. Yayasan berupaya mencari solusi untuk mengatasi persoalan keuangan, bila pendapatan dari uang SPP tidak mencukupi. Berhadapan dengan masalah keuangan ini tentu berat. Tapi yayasan akan terus berusaha,'' tegasnya.
Kendati berat, menurutnya, sejauh ini tidak ada kendala yang cukup berarti. Bahkan, tegasnya, bantuan donatur datang silih berganti. Asrama putri untuk santri Thawalib bagian putri sudah selesai. Asrama untuk santri Thawalib bagian putra kini sedang dibangun. Semua itu, sebutnya, tidak terlepas dari bantuan yang diberikan donatur dalam bentuk infaq, waqaf, dan sedaqah.
Sementara itu, Abrar dalam arahannya mengatakan, saat ini pihaknya mengelola sejumlah madrasah, yakni Taman Kanak-kanak Alquran, MIUT, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Kulliyatul Ulum El-Islamiyah (KUI). ''Kita mengutamakan kemaslahatan, karena semua lembaga pendidikan ini adalah aset umat. Pelayanan terus ditingkatkan untuk kepentingan bersama,'' katanya.(MUSRIADI MUSANIF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar