45 Tahun Lalu Talamau Pernah Diguncang Gempa Hebat - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

09 Maret 2022

45 Tahun Lalu Talamau Pernah Diguncang Gempa Hebat

JAKARTA, POTRETKITA.net - Bila pada 25 Februari 2022 lalu, gempa mengguncang Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, dengan Magnitudo 6,1 dan merusak ribuan rumah, maka 45 tahun lalu, kawasan itu juga diguncang gempa hebat.

Membangun huntara untuk korban gempa 25 Februari 2022.(fb)
Menurut Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Dr. Daryono, gempa terjadi pada 8 Maret 1977 dengan magnitudo 6,0 dan pusat kerusakan terparah di Nagari Sinuruik, sementara titik terparah akibat gempat 25 Februari 2022 di Kajai. Nagari Sinuruik dan Nagari Kajai dipisahkan Nagari Talu. Ketiga nagari itu sama-sama berada dalam wilayah Kecamatan Talamau dengan pusatnya di Talu.


"8 Maret 1977, Pasaman diguncang gempa M 6,0. Di Sinurut terjadi kerusakan 737 rumah, tujuh sekolah, delapan masjid, tiga gedung kantor dan pasar," tulis Daryono di akun twitter pribadinya.


Sedangkan di Talu, menurutnya, gempa itu merusak 245 rumah, tiga sekolah dan delapan masjid. Rumah-rumah yang terbuat dari kayu bergeser pondasi. Ditemukan rekahan tanah 5 hingga 75 centimeter, dan tidak ada korban meninggal dunia. Saat itu, Talamau masih berada dalam wilayah Kabupaten Pasaman yang berpusat di Lubuksikaping. Kini, Talamau berada dalam wilayah Kabupaten Pasaman Barat yang berpusat di Simpang Ampek.


Warga yang ikut merasakan gempa tersebut bercerita, saat itu bangunan rumah masyarakat masih banyak terbuat dari papan, sehingga efek kerusakannya tidak sedahsyat gempa 25 Februari 2022. Namun soal guncangannya, entah mana yang kuat. "Masyarakat terpaksa tidur di kiri kanan jalan. Belum dikenal tenda waktu itu. Jangkauan bantuan dari pemerintah juga sulit, tidak secepat saat ini," kata Kandar (67), warga Talamau.


Menurutnya, lantaran begitu dahsyatnya guncangan gempa waktu itu, binatang buas seperti harimau pun lama baru mau kembali ke hutan. Hewan itu berkeliaran hanya sekitar perkampungan, sementara warga mengungsi di pinggir jalan raya.(mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad