TANAH DATAR, POTRETKITA.net - Untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang pengelolaan desa wisata, Bupati Tanah Datar eka Putra dan Ketua DPRD H. Rony Mulyadi Dt. Bungsu ke Banyuwangi, Jawa Timur.
Informasi yang dirangkum dari publikasi Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setda, Jumat (27/5) menyebut, rombongan berkunjung ke Desa Wisata Taman Sari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.
Bupati bersama rombongan mempelajari lebih jauh bagaimana konsep pengelolaan sebuah desa wisata, seperti halnya yang telah dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi terhadap objek wisata desa Taman Sari, sehingga mampu meraih penghargaan desa wisata terbaik pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022.
Eka bersama rombongan tiba di Kabupaten Banyuwangi disambut Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Kamis (26/5) di pendopo rumah dinas Bupati Banyuwangi. Ipuk didampingi Asisten Pemerintahan Arif Setiawan, Kadis Kominfo Budi Santoso, Kadis Budpar M. Yanwar Bramudia, Kadinsos Henik Setiorini.
"Kabupaten Tanah Datar tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun kami dianugerahi dengan keindahan alam yang sangat luar biasa, tinggal bagaimana mana kami mengelolanya saja sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat luas baik dalam maupun luar negeri. Inilah maksudnya kunjungan kami kesini, ingin mendapatkan ilmu dari sini yang pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun ini masuk dalam tiga besar," ungkap Eka Putra.
Dalam kunjungan kali ini, menurut Eka, tidak hanya mendapatkan ilmu tentang pengelolaan desa wisata, namun juga UMKM yang merupakan paket dalam sebuah objek wisata di satu daerah.
"Kami memiliki program satu nagari satu event yang bertujuan untuk menggerakkan masyarakat dalam satu nagari untuk menggelar sebuah event di wilayahnya, untuk itu kami juga ingin bersinergi dengan Pemkab Banyuwangi supaya kami juga bisa belajar bagaimana cara untuk mengajak masyarakat ikut berpartisipasi membangun sebuah wisata," tambahnya.
Hj. Ipuk kepada tamunya mengatakan, setiap daerah itu memiliki kelebihan dan potensinya masing-masing, tinggal bagaimana caranya mengelola dan memunculkan potensi yang dimiliki.
"Itulah yang sedang kami lakukan, kami bisa dibilang baru memulainya. Bagi kami membangun sebuah desa wisata bukan hanya bagaimana pariwisatanya tumbuh, tetapi yang lebih penting bagaimana sumber daya manusianya tumbuh. Karena kalau membangun wisata, membangun prasarananya itu mudah, kalau anggarannya cukup kita pasti bisa membangun,” tegasnya.
Saat ini, ujarnya, Pemkab Banyuwangi sedang berupaya semaksimal mungkin untuk mendorong transformasi sosial, dan transformasi budaya sehingga ekonomi di desa itu berkembang dengan konsep desa wisata yang berbasis sumber daya manusia.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga menerapkan konsep, bahwa setiap desa merupakan desa wisata dan kreatif, karena di Kabupaten Banyuwangi ini setiap desa memiliki potensi yang berbeda.(musriadi musanif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar