TANAH DATAR, POTRETKITA.net - Untuk mengantisipasi penularan virus penyebab Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, Pemkab Tanah Datar akan menutup pasar ternak selama 14 hari, dan bekerjasama dengan jajaran kepolisian, melakukan penyekatan jalan raya untuk mengawasi keluar masuk ternak.
ilustrasi: sumbar.inews.id |
“Kita akan menutup pasar ternak selama 14 hari, untuk antisipasi penularan virus penyakit hewan ternak itu. Kita juga akan bekerjasama dengan pihak kepolisian, guna mengawasi keluar masuk hewan ternak pada enam titik pintu masuk Kabupaten Tanah Datar,” kata Bupati Eka Putra, di Gedung Indojolito Batusangkar.
Bupati didampingi Wakil Bupati Richi Aprian menegaskan hal itu, saat memimpin rapat koordinasi, sehubungan dengan penularan virus penyebab PMK pada hewan ternak, Selasa (17/5). Rapat diikuti jajaran DPRD, Forkopimda, para pejabat terkait, camat, dan perwakilan Asosiasi Peternak Kabupaten Tanah Datar.
Di provinsi tetangga Sumatera Utara, katanya, sudah ditemukan adanya hewan ternak yang terjangkit PMK. Hal serupa juga ada di Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat. Dengan demikian, tegas bupati, maka semua pihak diharap bekerjasama melakukan antisipasi, sehingga virus itu tidak sampai pula ke Luak Nan Tuo.
Kepada para saudagar hewan ternak, bupati menegaskan, setiap pembelian hewan ternak, sebaiknya dilakukan isolasi terlebih dahulu, sebelum diperjualbelikan kembali. Pemerintah daerah, imbuhnya, juga akan mengalokasikan anggaran untuk pengobatan hewan ternak, bila nanti ditemukan ada yang tertular virus PMK.
“Masyarakat tak perlu resah pula menyikapinya. Virus PMK ini tidak menular kepada manusia. Virus hanya menular kepada ternak yang berkuku belah,” tegasnya, sebagaimana dikutip dari publikasi Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdakab Tanah Datar yang diakses Rabu (18/5).
Plt. Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar Sri Mulyani pada kesempatan itu menjelaskan, masa inkubasi virus ini berlangsung sejak hari pertama tertular hingga 14 hari kemudian. Virus tersebut, tambahnya, dapat bertahan hidup lama dan berada di tulang, kelenjar, susu, dan produk susu olahan.
Tingkat penularannya, kata Sri, terbilang cukup tinggi tetapi tingkat kematian hewan ternak tertular terbilang rendah, yakni pada rentang satu persen hingga lima persen. Jadi, ucapnya, bila ditemukan gejala lemah, lesu, kaki pincang, air liur berlebihan, tidak mau makan, dan mulut melepuh, dapat dicurigai ternak tersebut terjangkit virus PMK. Untuk memastikan, dia menghimbau, hewan ternak itu dilaporkan ke pihak terkait agar dilakukan pemeriksaan dan pengobatan segera.
Penularan virus PMK, imbuhnya, bisa melalui kontak langsung, bisa juga kontak tak langsung. Bahkan, tegasnya, penularan melalui udara juga memungkinkan terjadi.
Terkait harapan bupati terhadap pengawasan keluar masuk hewan ternak, Kapolres AKBP Rully Indra Wijayanto menegaskan, pihaknya siap untuk melakukan penyekatan terhadap enam titik jalur lalu lintas memasuki Kabupaten Tanah Datar.
Dia pun berharap, masyarakat dengan terbuka memberikan informasi, bila ditemukan adanya hewan ternak yang memiliki gejala terjangkit virus PMK.(musriadi musanif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar