TANAH DATAR, POTRETKITA.net - Masyarakat Kabupaten Tanah Datar kembali mempertanyakan kelanjutan renovasi Lapangan Cindue Mato (LCM) Batusangkar. Kontrak pengerjaannya sudah diputus, benarkah sedang menunggu anggaran baru untuk menuntaskannya?
Shalat Hari Raya merupakan salah satu kegiatan masyarakat di LCM dahulu.(pasbana.com) |
Informasi yang diperoleh, tahap II renovasi LCM itu sudah selesai pada 2021, menggunakan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Tapi sampai kini, seng pembatasnya masih belum juga dibuka. Itu artinya, belum dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Untuk memperoleh kejelasannya, Bupati Tanah Datar Eka Putra kembali bersurat kepada Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Barat selaku penanggung jawab, bernomor 426/405/Or-Parpora-TD/2022 tanggal 16 Juni 2022, sebagaimana tersebut pada publikasi Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Tanah Datar, yang diakses dan dikutip Ahad (19/6).
“Masyarakat sudah mempertanyakan kelanjutan pembangunan Taman Kota LCM itu, juga mempertanyakan kenapa seng pembatasnya belum juga dibuka. Ironisnya, seng itu telah banyak pula yang bolong-bolong. Ini memungkinkan orang bisa masuk ke dalam lokasi taman yang kini sudah pula ditumbuhi semak,” sebut bupati.
Menurutnya, bila kondisi seperti saat ini dibiarkan, tidak menutup kemungkinan terjadi kerusakan atau kehilangan, sementara jajaran pemerintah daerah tak bisa turun tangan langsung karena belum diserahterimakan. Kami berharap, imbuhnya, persoalan LCM dapat menjadi perhatian, sehingga kembali bisa dinikmati masyarakat dan pengunjung Tanah Datar.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) Tanah Datar Agung Indrianto menjelaskan, Pemkab Tanah Datar sudah melakukan pertemuan dengan Kepala Satuan Kerja Pelaksana pada Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumbar. Hal serupa juga telah beberapa kali dilakukan bupati, bahkan juga dengan mendatangi kantor yang menjadi ujung tombak Kementerian PUPR itu di Padang.
“Pelaksanaan proyek yang lalu sudah putus kontrak, tapi infonya akan dibuat kontrak baru, bila sudah jelas anggaran dari pemerintah pusat,” jelasnya.
Persoalan LCM Batusangkar juga sempat mengapung pada rapat paripurna DPRD Tanah Datar. Juru bicara beberapa fraksi mempertanyakannya, ketika menyampaikan pandangan umum dan tanggapan atas laporan bupati. Lalu oleh bupati dijawab, bahwa pengerjaan renovasi LCM itu memang belum selesai.
“Lapangan Cindue Mato sebagai taman kota di Batusangkar belum dibuka untuk umum. Pembangunannya oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumbar, dengan salah satu syaratnya lapangan itu sebagai aset diserahkan dahulu ke BPPW Sumbar. Kabupaten Tanah Datar hanya sebagai penerima manfaat,” jelas bupati.
Kepada anggota DPRD Tanah Datar Eka menjelaskan, sebenarnya pengerjaan renovasi LCM itu belum berakhir. Akan tetapi, kontrak kerja kontraktor sudah diputus oleh pemberi kerja, dalam hal ini BPPW Sumbar.
LCM yang terletak di jantung kota Batusangkar itu mulai renovasi sejak 2019. Sayangnya, hingga kini belum bisa dimanfaatkan kembali oleh masyarakat, karena pengerjaannya tak kunjung tuntas. Renovasinya menggunakan dana pemerintah pusat, yang diawali dengan APBD Kabupaten Tanah Datar.(mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar