TANAH DATAR, POTRETKITA.net – Langit dari sisi barat Danau Singkarak, Kecamatan Batipuh Selatan, indah membiru. Nyaris tak ada awan menutupi. Kalau sudah seperti itu, memandang Danau Singkarak dari ketinggian amatlah mempesona.
Atlet paralayang berdoa sebelum take off dari Puncak Macau 2 |
Dalam situasi seperti itulah, sebanyak 130 orang atlet paralayang dari berbagai provinsi, terlihat terbang melayang-layang di atas Danau Singkarak. Mereka tinggal landas dari Puncak Macau 2 di Nagari Guguak Malalo.
Ratusan atlet terbang itu, sedang mengikuti iven
berskala nasional, Jumat (1/7). Kejuaraan itu adalah bagian National Paralayang
Trip of Indonesia (TRoI) Seri 3 Tahun 2022. “Silahkan nikmati pesona Danau
Singkarak dari langit. Tentu luar biasa indahnya. Kami yang menikmati dari
ketinggian perbukitan ini saja, merasakan betapa indahnya danau kebanggaan
Sumbar ini,” ujar Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian.
Richi sangat mengapresiasi kegiatan yang dihelat
Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Pusat tersebut. Kegiatan bertaraf nasional
itu, kata dia, merupakan momentum penting bagi Luak Nan Tuo dalam mempromosikan
pariwisatanya.
Sekretaris Jenderal FASI Pusat Marsekal Pertama
TNI Fajar Adriyanto menjelaskan, kegiatan kali ini merupakan kedua kalinya
diadakan di Puncak Macau 2, dan merupakan iven resmi FASI. Dari pengalaman
sebelumnya, kata dia, pengurus pusat mencermati tempat itu amat mendukung untuk
kegiatan paralayang berskala nasional.
“Sarana pendukung di Macau 2 ini lengkap dan
sangat mendukung. Akses jalan menuju lokasi take off sudah bagus. Arena
landingnya juga cukup baik. Pemandangan dan panoramanya, indah luar biasa,”
sebut Fajar.
Menurutnya, untuk kesempurnaan kegiatan di masa
yang akan datang, Puncak Macau memang perlu melengkapi sarana pendukung, di
antaranya tempat penginapan yang representatif.
Untuk mendukung kegiatan agar berlangsung
sukses, menurut Fajar, pihaknya juga menyediakan satu unit pesawat terbang
jenis hercules. Para atlet berasal dari Jawa Tengah, Jakarta, Banten, Jawa
Timur, Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat,
Bali, Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Papua, dan Nanggroe Aceh Darussalam.
Andori Loviputra dan Fajri Orlanda dalam
tulisannya yang dipublikasikan melalui website boyyendratamin.com menjelaskan,
Puncak Macau 2 memang memiliki daya tarik wisata yang mengagumkan. Bahkan,
sebut keduanya, bisa dikatakan sebagai mutiara wisata yang tersimpan di Nagari
Guguak Malalo.
Puncak Macau 2 adalah titik di perbukitan yang
berhawa sejuk dan memiliki panorama indah, khususnya ketika pandangan
ditukikkan ke arah Danau Singkarak, dan perkampungan warga di sekeliling danau
kebanggaan itu.
Tempat ini juga menjadi lokasi take-off
paralayang karena lokasinya yang strategis, arah dan kekuatan anginnya stabil,
lokasi take-offnya berlokasi di lapangan bola Dusun Talago Lintah.
Lokasi Puncak Macau 2 ini merupakan tempat yang
baru dibuka untuk paralayang, pertama kali pembukaannya dihadiri oleh para
layang yang telah profesional dari Jepang, untuk sampai ke puncaknya, tidak
membutuhkan waktu yang lama. Hanya kurang lebih 15 menit. Jalannya memang masih
coran beton dan setengah ke atasnya merupakan jalan yang masih tanah.
Secara diam-diam sudah banyak wisatawan
mancanegara yang berkunjung ke Puncak Macau 2, karena tidak sulit dijangkau
dengan sepeda motor dan mobil. Puncak Macau 2 merupakan surga baru, dan lokasi
yang ideal bagi para pecinta olahraga paralayang.(MUSRIADI MUSANIF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar