ISTILAH Bencoolen Coffee tentu masih asing di telinga. Tapi kalau mencerna maknanya, sekilah dapat disimpulkan, hal itu terkait dengan keberadaan kopi sebagai salah satun komoitas andalah Provinsi Bengkulu.
ilustrasi infosumsel.id |
Branding memang telah terbangun sedemikian rupa. Berbicara soal Benglulu, tentu tidak bisa lepas dari bunga raflesia, tempat pengasingan Soekarno, pantai panjang, dan kopi. Nah, branding Bencoolen Coffee itu diharap bisa tampil mewakili imej terkait dengan keberadaan kopi di Bengkulu.
Pemerintan Provinsi terlihat memang mulai serius mengelola kopi yang amat terkenal itu. Bukan saja dari sisi pembinaan petani dan dukungan terhadap perkebunannya, tetapi juga membangun citra lewat merek (branding) dan pemasaran hingga menjangkau mancanegara, baik ekspor langsung maupun pemasaran menggunakan perangkat digital.
Kini Bengkulu sudah punya warung kopi digital. Bengcoolen Coffee itulah mereka yang coba dilekatkan untuk warkop digital tersebut. Kini, tinggal lagi bagaimana menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) handal dalam mengelolanya.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Rabu (20/7), saat memberi arahan pada kegiaan Pelatihan Kelas Perdana Duta Digital, sekaligus Peresmian Outlet Bencoolen Coffee di Bengkulu Utara menyatakan, kopi sebagai salah satu produk andalan bisa berdampak positif terhadap penguatan sistem dan membangkit perekonomian masyarakat.
"Kita sedang membangun suatu sistem ekonomi dari produk unggulan Bengkulu. Alhamdulillah dalam tiga tahun ini mulai terbentuk ekosistem, bisnis kopi ini mulai kita jalankan, pertama kita membuat brand yang bisa mewakili, kualitas standar kopi bengkulu dengan brand Bencoolen Coffee," jelasnya, sebagaimana dipublikasikan melalui akun media sosial Dinas Kominfotik Bengkulu, yang diakses dan dikutip pada Kamis (21/7) siang.
BACA JUGA : Kenikmatan Luar Biasa Kopi Mandailing Pakantan dan Ulu Pungkut
Meretas Cita Rasa Kopi Indonesia
Bupati Adirozal Presentasikan Trik Ekspor Kopi ke Eropa
Selain itu, tambah gubernur, saat ini juga dibentuk jaringan pemasaran dalam bentuk jaringan digital, dengan nama warung kopi digital, beberapa tempat mulai dibangun, termasuk kesiapan SDM dengan pelatihan duta digital kopi.
Gubernur berharap, ke depan komunitas kopi ini menjadi sebuah ekosistem bisnis baru dengan pendekatan digital. Kopi merupakan komoditas yang bahan bakunya cukup di Bengkulu, juga budidaya yang familiar di masyarakat, sehingga diharapkan menjadi sebuah industri UMKM.
"Kita tidak berbicara ini menjadi industri besar padat modal, tetapi justrul jaringan-jaringan bisnis kecil seperti ini yang harus kita kembangkan. Kita harapkan ini bisa menjadi salah satu titik simpul di Bengkulu Utara, yang bisa diikuti oleh pelaku UMKM lain," ujarnya.
Pemilik Outlet Bencoolen Coffee Bengkulu Utara Risdianto, berharap melalui launching Bencoolen Coffee di Bengkulu Utara ini bisa menjadi wadah, sekaligus motor penggerak juga sebagai sarana untuk bersinergi bagi para pelaku UMKM khususnya di Bengkulu Utara.
Dengan bersinergi UMKM bersama-sama, imbuhnya, bisa maju dan turut membantu pemerintah meningkatkan perekonomian di Provinsi Bengkulu.
Salah satu peserta Pelatihan Kelas Perdana Duta Digital Bengkulu Utara Faiz menuturkan, banyak hal yang ia peroleh dari adanya pelatihan digital ini, salah satunya adalah bagaimana dunia digital ini membantu desa dalam meningkatkan berbagai literasi ilmu, juga pemahaman warkop digital, sampai dengan pemasaran kopi.
Wakil Ketua Tim Koordinasi Kopi Bengkulu Dedi Yudianto Pemilik Outlet Bencoolen Coffee Malaysia Mohammad Fazlin, terlihat turut hadir pada kegiatan itu.(musriadi musanif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar