JAKARTA, POTRETKITA.net - Dunia berada di bayang-bayang ancaman krisis pangan. Selain karena dua tahun pandemi Covid-19, produksi pangan terganggu akibat perubahan iklim, serta peperangan antara Rusia dan Ukraina.
Pada lawatannya ke Rusia dan Ukraina baru-baru ini, Presiden Joko Widodo meminta dibukanya kembali ekspor gandum dan pupuk.
“Memang kemarin kepala negara sudah memberi sinyal bahwa akan terjadi krisis pangan. Tahun ini mungkin pangan masih banyak karena dari musim tanam tahun lalu, jadi belum terganggu,” ujar Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dadang Kahmad, dalam program Catatan Akhir Prkan TvMu, Ahad (3/7).
Dadang menyebut, tanda-tanda ini juga mulai terlihat dari inflasi harga barang, akibat adanya kelangkaan barang dan bahan bakar yang menyebabkan ongkos angkut impor itu mengalami kenaikan signifikan. Oleh karena itu, sebutnya, diharapkan Indonesia waspada.
"Kalau memang terjadi seperti itu, maka perlu dijadikan perhatian. Kita tanami lahan-lahan kosong dengan tanaman apa saja, sehingga tahun 2023-2024 kalau ada krisis pangan, kita tidak terlalu terpukul,” usul Dadang.
Dadang berharap, lembaga dan majelis di Persyarikatan Muhammadiyah yang terkait dengan hal ini seperti, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), segera bergerak memikirkan solusinya meski, kelaparan atau krisis seperti ini adalah siklus yang dikabarkan oleh Surat Al-Baqarah ayat 155.
Menurutnya, Program intensifikasi tanaman lewat pupuk organik yang telah sukses dilakukan MPM di Pengalengan, Tegal, Cirebon, dan Kuningan sekian tahun lalu, perlu digalakkan lagi di lahan-lahan milik Persyarikatan Muhammadiyah.
“Aset Muhammadiyah yang berupa tanah itu sangat luas. Mungkin ribuan atau jutaan hektar. Saya kira itu perlu pemanfaatan betul dan kita gerakkan. Mungkin nanti MPM atau Pimpinan Pusat mengeluarkan himbauan atau maklumat memaksimalkan penanaman bahan pangan di daerah, cabang dan ranting, sehingga terjadi kesemestaan gerakan. Jangan diam,” pungkasnya.(muhammadiyah.or.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar