Ketika Menyebut Musywil Saja Masih Tabu - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

03 Agustus 2022

Ketika Menyebut Musywil Saja Masih Tabu

PADANG, POTRETKITA.net - Bila tidak ada aral melintang, Muktamar Muhammadiyah ke-48 Tahun 2022 akan dihelat pada 18-20 November 2022, di Solo. Waktu kondolidasi organisasi hingga ke ranting-ranting memang sudah kasib, karena tertundanya muktamar dua tahun lebih akibat pandemi Covid-19.



Ada isyarat dan harapan dari sejumlah warga terhadap pimpinan persyarikatan, sejatinya, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) jauh-jauh hari juga mempesiapkan musyawarah wilayah (musywil), agar bisa dilaksanakan dalam waktu yang tidak terlalu lama setelah muktamar. Tak ada waktu lagi, sebenarnya, untuk bertenang-tenang.


Musyawarah daerah (musyda) juga sudah mendesak untuk dilakukan, begitu pula dengan musyawarah cabang (musyca) dan musyawarah ranting (musyra). Kondisi pesonalia pimpinan di beberapa tempat kini sudah kritis. Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), misalnya. Sudah banyak jajaran pengurus yang tidak aktif lagi, baik karena meninggal dunia atau halangan lain.


Struktur organisasi di tingkat cabang juga sudah banyak kosong. Musyca juga tak bisa dilakukan, karena terganjal muktamar, musywil, dan musyda. Artinya, menjelang pergantian tahun 2022 ke 2024, sejatinya musywil juga sudah selesai.


Beberapa wilayah memang sudah mempesiapkan musywil sampai mengkal, sebentar lagi akan masak. Di Sumatera Utara, contohnya. Wilayah tetangga Sumatera Barat itu sudah selesai semua. Kabarnya, bakal calon pimpinan wilayah pun sudah terjaring, tinggal penetapan saja lagi. Di mana musywil akan dihelat pun sudah ditetapkan pula.


Bagaimana dengan Sumatera Barat? Informasi yang didapat dari 'orang dalam', jangan kan penjaringan calon dan penetapan tempat pelaksanaan, menyebut musywil saja masih tabu. Kalau berlambat-lambat seperti ini, tentu akan lambat pula musywil bisa dilakukan.


Warga dan pimpinan Muhammadiyah di Sumbar, sejatinya sudah mulai mematangkan persiapan musywil itu, misalnya membentuk panitia pelaksana, menetapkan tempat pelaksanaan, dan menjaring bakal calon pimpinan, sehingga pas selesai muktamar, konsentrasi penuh melaksanakan musywil bisa otomatis dilakukan. Kini sudah waktunya mendorong elit-elit Muhammadiyah untuk masuk ke dalam lingkaran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) periode selanjutnya.


Walau sudah tertinggal dibanding Sumut, tapi saatnya kini dilakukan pengkandidatan, sehingga bisa 'dikunyah-kunyah' warga, apakah telah patut atau belum masuk lingkaran pimpinan di PWM Sumbar, PDM dan PCM.


"Perlu mengeksekusi tokoh-tokoh yang potensial menakhodai PWM Sumbar dari saat ini. Perlu juga menggiring dan pembentukan opini positif, terhadap tokoh yang dipandang layak dan patut untuk menahkodai PWM," sebut seorang kader.(MUSRIADI MUSANIF, anggota Muhammadiyah dengan NKTAM 744.069)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad