Oleh Ardinan, M.Pd
(Ketua LPCR PDM Pasaman Barat)
PASBAR, POTRETKITA.net - Muhammadiyah di Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) memiliki potensi menjadi cabang unggulan, jika dibenahi dalam beberapa hal.
Demikian simpulan kunjungan LPCR PDM Pasbar ke Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kajai pada Jumat, 16 September 2022 bertempat di Gedung MTsM Kajai. Pada kunjungan kali ini, selain jajaran Lembaga Pengembangan Cabang dan Rantinf (LPCR), juga menghadirkan majelis dan lembaga serta PDM Pasbar.
PCM Kajai merupakan satu diantara PCM yang berada di Daerah Muhammadiyah Pasbar. PCM ini memiliki tiga Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM), yakni Tanjung Beruang, Pasar Kajai, dan Kampuang Nan Tigo. Sementara amal usaha yang ada TK, mushalla, dan MTsM Kajai.
MTsM Kajai ini telah menghasilkan ribuan alumninya yang tersebar di berbagai kejorongan Kajai dan Kec. Talamau, dari berbagai latar belakang keluarga dan masyarakat. Sampai tahun ini, siswa MTsM ini masih stabil, berjumlah 245 siswa.
Patut disyukuri dan dibanggakan, karena melebihi jumlah siswa SLTP lainnya di Kajai, baik negeri maupun swasta. Sekaligus sebagai asset potensi SDM yang dimiliki persayarikatan di Kajai.
BACA PULA
- PDM Pasbar Lakukan Penguatan Cabang Kajai
- MDMC Bangun Masjid MIS yang Rusak Akibat Gempa Kajai
- Penyintas Gempa Tegar Takwa
Seperti biasanya, kunjungan LPCR diawali dengan pengantar tentang pentingnya memajukan cabang dan ranting, dismpaikan oleh Ketua LPCR, Ardinan. “Berbagai kegiatan harus tetap dilaksanakan agar kebersamaan di Cabang Ranting selalu terpelihara, namun jika ada kendala-kendala yang perlu kita carikan solusi, mari kita persilahkan PCM menyampaikannya” sebut Ardinan memancing perhatian hadirin.
Beberapa anggota pimpinan PCM Kajai dan PRM se-Cabang Kajai, secara bergantian menyampaikan tantangan dan kendala-kendala yang dihadapi mereka dalam memajukan Muhammadiyah di Kajai. Dimulai oleh Deni Wahyu Nandra, sekretaris PCM Kajai mengakui, kurang kegiatan PCM Kajai, “Awak PCM Kajai agak talalok kini,” ujar Deni. “Namun kehadiran LPCR, PDM dan Rombongan membangkitkan semangat kami lagi, ini saya sudah langsung buat group WA Muhammadiyah Kajai dari daftar hadir pertemuan kita ini, memudahkan informasi ke depannya” tambah Deni Lagi.
H. Afni Rozi juga berpendapat serupa dengan Deni, “PCM agak kurang aktif, terutama pascagempa kemarin, namun AUM seperti MTsM tetap jalan dan berkembang serta diminati Masyarakat,” kata Afni Rozi.
Pernyataan Afni Rozi langsung dibenarkan oleh kepala MTsM Kajai Hj. Ervina, “Muhammadiyah di Kajai identik dengan MTsM ini, Alhamdulilah madrasah kita ini masih diminati masyarakat, sekarang siswa kita mencapai 205 siswa, dan kemungkinannya melebihi dari jumlah siswa sekolah lain di Kajai ini,” ujar Ervina.
Ia menyambut baik dan mendukung berbagai kegiatan yang akan diadakan oleh PCM Kajai nantinya. “Saya sebagai pimpinan AUM ini, akan mendukung dan membantu PCM dalam melakukakan kegiatan nantinya, baik moril maupun materil sesuai kemampuan,” tegasnya.
Melihat semangat Ervina, Ardinan sebagai pembawa acara, berkelakar. “Ternyata ibuk ini bisa diibaratkan buk Derliana, kalau di Padang Panjang, seorang ibu yang gigih memajukan pendidikan” ujar Ardinan.
Dilanjutkan oleh sesepuh Muhammadiyah Kajai H. Huznil Azis menyampaikan hal berbeda. “Saya tak pernah tertidur dalam menggerakkan Muhammadiyah, namun fisik yang sudah mulai melemah saat ini, saya sudah berusia 76 tahun membuat saya tidak lagi bisa terlalu aktif. Oleh karenanya yang muda-muda mari bangkitkan kembali semangat berMuhammadiyah di Kajai ini."
Husnil mengungkapkan keprihatinannya semakin berkurangnya jumlah muballigh Muhammadiyah yang berdakwah di tengah-tengah masyarakat. “Dulu sepuluh mushalla umum di Kajai ini, muballighnya kita semua, sekarang untuk AUM mushalla satu saja, susah mencari mubaliligh kita,” ujar Huznul.
Mengaggapi berbagai kendala yang dipaparkan oleh PCM Kajai, rombongan LPCR PDM Pasbar menawarkan solusi. Yondrizal, Ketua Majelis Pendidikan Kader PDM Pasbar menyampaikan beberapa hal yang perlu dilakukan, di antaranya penataan personalia PCM, PRM dan juga tertib administrasinya,.
Selanjutnya, kata dia, hidupkan kembali pengajian, kita semua sudah paham bahwa ruhnya Muhammadiyah adalah pengajian dan untuk kader, mari kita angkatkan pelatihan kader.
Sementera itu Ahda Fitri, ketua Majelis Tabligh PDM Pasbar menyampaikan, kekurangan jumlah Muballigh ini merupakan permasalahan pada tiap cabang dan ranting secara umum. ”Memang kita kekurangan jumlah muballigh, namun untuk ke Kajai ini, bisa kita datangkan dari PCM Pasaman, kami siap untuk mengisi pengajia-pengajian di Kajai ini,” ujar Ahda Fitri didamping oleh Ustadz Siddiq, salah seorang Muballig Muhammadiyah Pasaman.
Adapun Abror Lisman, ketua Lazismu Pasbar menyampaikan, pihaknya tetap berusaha dan berkoordinasi dengan Lazismu Sumbar dalam membantu berbagai kebutuhan, terutama sarana prasarana untuk MTsM Kajai. Sedangkan Eric Afriyuda yang mewakili MDMC juga menyampaikan, sekarang ini pembangunan huntara tetap dilanjutkan oleh MDMC di Kajai-Simpang, dan relawan MDMC juga sudah ada kader dari Kajai.
Menjelang akhir kegiatan diisi dengan ceramah dan motivasi oleh sekretaris dan ketua PDM Pasbar.
Mizlan, selain sebagai sekretaris PDM dan juga koordinator LPCR PDM Pasbar menyampaikan beberapa hal yang harus dilakukakan.
“Untuk mengaktifkan kembali Muhammadiyah Kajai ini, sebaiknya dilakukanlah menjemput kembali keluarga-keluarga Muhammadiyah di Kajai ini. Saya sejak tahun 1993 sudah aktif berkunjung ke Kajai ini, dulu kami sering pertemuan di Limpato dan saya kenal dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah di Kajai ini," ujar Mizlan.
Tidak kalah pentingnya AUM kita ini, tambahnya, kita arahkan menjadi pusat keunggulan dan pusat layanan masyarakat, maksudnya MTsM ini kan sudah mampu bertahan dan terus diminati, nah ke depan apa lagi yang kita bangun, brand madrasah ini. Madrasah sebagai pusat keunggulan maksudnya memang AUM kita center of excellent.
Sementara pusat layanan yang dimaksud adalah, AUM kita ini memiliki unit usaha, seperti Pupuk, untuk petani, layanan konsultasi keagamaan untuk wali murid. Dengan demikian kaderisasi akan berjalan dengan baik, soal kuantitas SDM Muhammadiyah kajai ini banyak, saya tidak ragu.
Ronaldi sebagai ketua PDM Pasbar juga menyampaikan komitmennya untuk terus bersama-sama dengan PCM-PRM memajukan Muhammadiyah. ”PDM kita sudah dinobatkan sebagai PDM nomor 6 terbaik di Indonesia untuk pembinaan cabang dan ranting, tapi kita tidak berpuas diri, kita tetap berbenah untuk yang lebih baik," katanya.
Perlu kita pahami, imbuhnya, Muhammadiyah bersifat gerakan (haraqi), maka gerakan itu memang tumbuh dari bawah, dari ranting dan cabang, tidak menunggu dari atas. Namun demikian, ujarnya, PDM tetap berupaya untuk bisa terus bersama PCM dan PRM memajukan persyarikatan, memupuk kesalehan pribadi dan sosial.
Sebelum acara ditutup, pertemuan yang dimoderatori oleh ketua LPCR PDM Pasbar Ardinan, dengan persetujuan bersama PCM-PRM se-Kajai, majelis dan lembaga, PDM Pasbar, serta pimpinan AUM se-Kajai menyepakati, RTL (Rencana Tindak Lanjut) yang akan dilakukan pada Oktober mendatang di PCM Kajai adalah Baitul Arqam bagi AUM dan PCM, serta mengaktifkan kembali pengajian PCM Kajai.
Apabila potensi SDM yang jumlahnya banyak itu, dan didukung oleh AUM yang ada, maka Muhammadiyah Kajai sangat berpotensi menjadi cabang unggulan di Pasbar. Insya Allah…***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar