PADANG, potretkita.net - Kabupaten Dharmasraya dan Tanah Datar memperoleh penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) 2022. Penghargaan kepada pemenang diserahkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.
Dari Kabupaten Tanah Datar, penghargaan diraih Jorong Batu kadurang Nagari Andaleh, Kecamatan Batipuh. Sedangkan dari Dharmasraya diperoleh Jorong Rejosari Nagari Tiumang, Kecamatan Tiumang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Siti Aisyah, didaulat menerima penghargaan untuk kedua jorong itu, Jumat (26/10), di di Ruang Rimbawan I Gedung Manggala Wanabakti KLHK, Jakarta.
Kedua jorong dinilai tberhasil melaksanakan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan, sehingga potensi kerusakan akibat perubahan iklim berkurang, peluang yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dapat dimanfaatkan, dan konsekuensi yang timbul akibat perubahan iklim dapat diatasi.
Siti Aisyah menjelaskan, masyarakat Jorong Batu Kadurang menerapkan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, dengan kegiatan utama peningkatan ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan pekarangan dengan berbagai jenis tanaman pangan.
Sebagian besar masyarakat di situ, katanya, melakukan budidaya bunga hias, terutama bunga Anthurium yang pemasarannya menjangkau Provinsi Riau, sehingga pendapatan dari budidaya bunga hias ini telah meningkatkan perekonomian masyarakat. Disamping itu, Jorong Batu Kadurang merupakan lokasi tumbuhnya Pohon Andaleh (morus macraura) yang dilestarikan sebagai Flora identitas Provinsi Sumatera Barat.
"Saat ini juga sedang dikembangkan kawasan pohon Andaleh sebagai taman bacaan tematik menggunakan ecobrick yang merupakan kerjasama antara Pemerintah Provinsi, PT. Semen Padang, Universitas Negeri Padang dalam program KKN Tematik Kampung Iklim," katanya, sebagaimana dikutip dari publikasi Dinas Kominfotik Sumbar ada laman resmi sumbarprov.go.id, yang diakses dan dikutip pada Sabtu (29/10) siang.
Sementara Jorong Rejosari dengan motor penggerak Kelompok Wanita Tani (KWT) Rejosari, melakukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, melalui kegiatan utama penerapan budidaya pertanian rendah emisi gas rumah kaca.
KWT telah menerapkan pertanian organik dan memproduksi pupuk organik untuk dipasarkan ke daerah sekitar bahkan sampai ke Provinsi Jambi. Disamping itu, penerapan pertanian organik juga dilakukan dengan memanfaatkan lahan pekarangan sehingga lahan pekarangan tidak dibiarkan kosong. "Beberapa masyarakat Jorong Rejosari juga telah melakukan pengolahan sampah organik melalui maggot," tambahnya.
Selain penghargaan Proklim Utama, Provinsi Sumatera Barat juga meraih sejumlah penghargaan lainnya, yakni kategori Pembina Proklim Tingkat Provinsi, Pembinaan Proklim tingkat kabupaten kota juga diraih oleh Kota Padang Panjang, Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Padang Pariaman.
Penghargaan lain juga diterima oleh 10 Lokasi Proklim di Sumbar berupa sertifikat, serta lima proklim mendapat penghargaan sebagai Proklim Madya. Kelima Proklim Madya tersebut adalah Jorong Aia Abu Nagari Limo Koto Kecamatan Bonjol, Pasaman, dan RW VII Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah, Padang.
Berikutnya, RW 19 Kelurahan Pangambiran Ampalu Nan XX Kecamatan Lubuk Begalung, Padang. Kemudian, Jorong Kampung Tarandam Nagari Siguntur Tua Kec. Koto XI Tarusan Kab. Pesisir Selatan, dan Kampung Pasar Lama Nagari Pasar Lama Muara Air Haji Kec. Linggo Sari Baganti Kab. Pessel.(*/mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar