PASAMAN, POTRETKITA.net - Setelah mengalami kerusakan cukup parah, jalan provinsi yang menghubungkan Panti (Pasaman) dengan Simpang Ampek (Pasaman Barat) akhirnya diperbaiki. Kini dalam tahap pengerjaan. Sebentar lagi akan selsai,
Untuk memastikan pengerjanaannya berjalan sebagaimana mestinya, Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy, Senin (3/10) sore, melakukan peninjauan langsung ke lapangan.
Pekerjaan jalan sepanjang 74 kilometer itu, kata Wagub, menelan biaya kurang lebih Rp8,7 miliar. Meski terkendala cuaca yang sudah mulai memasuki musim penghujan, hingga saat ini pengerjaan jalan yang dibagi dalam dua proyek pekerjaan tersebut telah mencapai 84 dan 50 persen.
"Jalan Rp5,1 miliar dan Rp3,6 miliar sudah dikerjakan, 84 persen selesai, terus ada yang sudah 50 persen, yang kemaren diprotes juga sudah dikerjakan," jelas Wagub, sebagaimana dirilis Dinas Kominfotik Provinsi Sumbar pada laman resmi sumbarprov.go.id, yang dikutip dan diakses pada Selasa (4/10) sore.
Dengan perbaikan dan pelebaran jalan tersebut, ujarnya, masyarakat berharap akan berdampak pada kelancaran distribusi komoditas pertanian holtikultura yang kini menjadi mata pencarian utama warga setempat.
BACA JUGA
- Sejak Kapan Bus ALS Masuk Ujung Gading?
- Bus Satu Nusa Kembali Masuk Ranah Minang
- Longsor Kembali Putus Akses Transportasi Pasaman-Pasbar
- Limapuluh Kota dan Pasaman Kembali Semeja
Pada kesempatan itu, Wagub Audy juga mengunjungi masyarakat Nagari Cubadak, Kabupaten Pasaman, yang dilalui pekerjaan jalan tersebut. Pada warga setempat, ia menyampaikan bahwa pemerintah provinsi memiliki banyak bantuan benih jagung yang dapat dimanfaatkan petani lokal.
Ia menjelaskan, bantuan benih jagung ini akan didistribusikan hingga akhir tahun 2022 pada petani di Kabupaten Pasaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, dan Tanah Datar.
"Pasaman ini kan lahannya luas, selain hortikuktura juga bisa untuk bertanam jagung. Kita punya cukup banyak benih jagung pioneer dan harus disalurkan tahun ini. Jadi barangnya kalau diajukan tahun ini pasti dapat," kata Wagub.
Yang perlu menjadi catatan adalah tersedianya Calon Petani dan Calon Lahan (CPCL) dan petani harus terlebih dahulu tergabung dalam kelompok tani, kemudian terdaftar pada Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simhultan). Setelah itu, kelompok tani dapat mengajukan proposal agar dapat memperoleh bantuan pemerintah.
"Karena Sumatera Barat ini produsen telur ayam nomor 7 di Indonesia, sentranya ada di Limapuluh Kota dan Tanah Datar. Jadi jagung untuk pakan ayam nya diproduksi di kabupaten sekitarnya, termasuk di Kabupaten Pasaman," lanjutnya lagi.
Dengan meningkatnya produk jagung dan telur ayam, Wagub berharap ekonomi masyarakat bergerak, terjadi perbaikan ekonomi dan masyarakat sejahtera.
Mendampingi Wagub Sumbar, Wakil Bupati Pasaman Sabar AS menyampaikan apresiasinya atas perhatian pemerintah provinsi. Ia mengatakan sesuai dengan pemetaan kawasan berbasis komoditi, Kecamatan Duo Koto juga telah dicanangkan sebagai sentra pertanian di Kabupaten Pasaman.
"Sekarang kita sedang dalam proses DED, ke depan kita dorong agar peningkatan komoditi unggulan baik di hulu maupun hilir, serta peningkatan nilai tambah produk pertanian bisa mewujudkan masyarakat Pasaman yang lebih baik dan bermartabat," tutur Sabar.
Diketahui dari penyuluh-penyuluh pertanian setempat, sejak dua tahun terakhir sebagian petani di Pasaman mulai beralih dari padi sawah ke pertanian hortikuktura dan jagung. Penyuluh berharap, selain benih jagung, pemerintah juga dapat memberikan bantuan berupa konservasi benih dan bibit agar ke depan kelompok tani dapat berdaya mandiri dalam melakukan pembibitan komoditas pertanian dan perkebunan. (MC Prov Sumbar; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar