BACA JUGA :
PENGURUS MASJID SAAT BEAUDIENSI DENGAN WALIKOTA |
PADANG PANJANG, potretkita.net - Sebuah masjid indah, terletak di jalur utama lalu lintas Padang Panjang-Padang. Persisnya di kawasan Silaiang Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat. Masjid ini viral di sejumlah platform media sosial dan dikenal ramah musafir.
Disebut ramah musafir, karena pengurus masjid dengan dukungan segenap jamaah, menyediakan fasilitas lengkap untuk musafir, sehingga orang yang dalam perjalanan itu bisa beribadah dan beristirahat dengan leluasa.
Hal itu jelas sangat berbeda dengan kebanyakan masjid yang kerap kamar mandi dan masjidnya terkunci, kalau tidak dekat waktu shalat wajib. Tidak sedikit masjid di jalur utama malah sering tertutup untuk musafir.
Bila Anda dalam perjalanan dari Dharmasraya ke Bukittinggi, atau dari Padang Panjang ke arah Sumatera Utara dan Riau, maka jangan diharap Anda bisa singgah di masjid kalau sudah lewat pukul 20.00 WIB atau sesudah pukul 06.00 WIB. Semua dijamin sudah terkunci. Kamar mandinya pun digembok.
Di situlah letak bedanya dengan Masjid Jamik Nurul Huda Silaing Bawah. Masjid ini terbuka 24 jam untuk musafir. Ada kamar mandi dan toilet yang amat bersih. Parkiran yang cukup. Tempat shalat dan peristirahatan yang nyaman.
"Kita juga menyediakan minuman gratis. Ada kopi. Ada teh. Silakan buat sendiri. Perpustakaan juga tersedia. Kalau musafir perlu menginap untuk beristirahat, kita sediakan juga penginapan," kata Ketua Pengurus Masjid Ustad Ade Sehabuddin, didampingi sejumlah pengurus, saat bersilaturahmi dengan Walikota Padang Panjang H. Fadly Amran Dt. Paduko Malano.
Masjid itu terletak di jalan nasional yang cukup padat. Terkadang ketika terjadi musibah kecelakaan lalu lintas di lokasi yang tidak terlalu jauh dari masjid. Atau ada jamaah yang membutuhkan fasilitas transportasi darurat. Masjid itu belum punya ambulance. "Inilah yang kini sedang kita upayakan," imbuhnya.
Walikota, sebagaimana diberitakan Dinas Kominfo Kota Padang Panjang, memberi apresiasi atas kreativitas pengurus masjid dalam memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah dan musafir. Masjid kebanggaan kita itu, sebut walikota, sudah sangat viral di media sosial dan sangat dikenal sebagai masjid ramah musafir.
"Saya mengapresiasi gerakan yang dilaksanakan di Masjid Jami' Nurul Huda. Gerakan beberapa tahun terakhir ini, mendapat pujian dari pemerintah provinsi dan masyarakat secara luas. Viral di media sosial, mencuri perhatian di tingkat nasional dan intenasional," ujarnya.
Masjid Jami' Nurul Huda, selain sebagai pusat kegiatan umat, khususnya tempat ibadah dan pendidikan Islam, juga memiliki sarana yang dinilai baik untuk musafir yang singgah, seperti menggratiskan makanan dan minuman, menyediakan penginapan.
Fadly berharap, masjid ini menjadi percontohan bagi masjid lainnya, lantaran memiliki standardisasi melayani umat.(diskominfopp, ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar