PADANG, potretkita.net - Susi Yanti (47), ibu rumah tangga di Jalan Ujung Pandan, Kecamatan Padang Barat, segera akan mengakhiri situasi sulit; ketika panas berpanas-panas, ketika dingin berdingin-dingin, di rumah tidak layak huni yang sudah ditinggalinya bertahun-tahun.
Memang, sedari lahir dia sudah tinggal di rumah sederhana itu. Kini rumah itu dibedah Wali Kota Hendri Septa dalam program Semalam di Rumah Dinas Wali Kota (Semata).
Tak lama terpana, Yanti bangkit dari duduk, menjamu tamu di luar rumahnya. Dalam keramaian warga yang datang, rasa syukur tentu tak dapat terhalang. “Kalau menerima tamu, biasanya di luar rumah. Maaf, bukan tidak sopan, namun begitulah keadaan saya,” ucapnya.
Dalam dialog bersama tim dari Diskominfo Padang, Yanti menjelaskan, rumah itu sudah ditempati sebanyak umurnya bersama kedua anaknya. Di rumah ini, sebelumnya hanya ada satu kamar. Namun kemudian ruang tamu dialihkan menjadi kamar. Satu untuk kamarnya dengan suami. Satu untuk anak pertama laki-laki.
Peluhnya semakin mengucur. Genteng tanpa plafon mengucapkan salam pertemuan, panasnya cuaca menembus seluruh bagian ruangan. “Ya begitulah keadaan kami di rumah ini. Kalau panas, ya kepanasan. Kalau dingin, ya kedinginan. Tapi bersyukur, kan harus,” jelasnya.
Ditapakinya rumah yang tidak cukup luas itu tanpa alas kaki, lantai berbahan semen itu seolah paham dengan hentakan kaki tuannya, seraya menhekaskan, anak perempuannya tidur di rumah neneknya. Istilahnya menumpang. Di sini tak cukup ruangan untuk tidur oleh kami berempat. Begitulah hidup, bersyukur itu harus, berusaha itu pasti.
Rasa syukur tak bisa dikubur. Mulutnya komat-kamit mengucapkan terima kasih atas bantuan, atas perhatian yang diberikan kepada keluarganya. Sebetulnya, kata Yanti, dia tidak menyangka rumahnya yang sudah banyak bocor ini akan dibedah.
Tapi rumahnya dibedah itu nyata. Yanti pun berterima kasih kepada Bapak Wali Kota Padang. Tarikan nafasnya memburu, kunjungan tim Semata sudah di ambang pintu. Gembiranya sore itu tidak akan menipu. Bantuan sebesar Rp25 juta untuk bedah rumahnya dari walikota semakin di depan matanya. Terbayang olehnya, setelah lebaran nanti dirinya bersama keluarga tak lagi kepanasan di rumah sendiri.
“Selamat datang Bapak Wali Kota Padang Hendri Septa bersama rombongan,” sambutnya bersama sang suami, Herman.
Di sisi lain, wajah berseri May Zaela Sima (16), mengantarkannya masuk ke salah satu Plaza besar di Kota Padang. Dipilihnya beberapa dari beragam baju yang direkomendasikan. “Ya, saya memilih baju dengan setelan lengkap. Insya Allah untuk lebaran nanti,” ucap May.
Agaknya, pemberian dari Pemerintah Kota (Pemko) Padang itu sebagai salah satu hadiah untuknya yang akan meninggalkan bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). “Alhamdulillah, hari ini saya senang, bahagia dan gembira,” tambahnya.
Kemudian, Zaki (19), menyisiri stand pakaian laki-laki. Dipilihnya baju yang ia suka. Senyumnya menyerupai sabit, penuh akan rasa syukur.
“Saya mengucapkan rasa syukur. Tentu dengan bantuan dan berbelanja ini dapat membuat kami sedikit bahagia. Kemudian, doakan saya agar dapat pekerjaan,” ucap Zaki.
Langkah keluarga Herman (50) yang merupakan supir travel Padang-Bukittinggi bagi hasil itu tegap dan bersahabat. Goresan bahagia tampak sembari menggenggam hasil belanja keluar dari salah satu mall yang ada di Kota Padang.
Iringan mobil rombongan "Semata" berjalan, membawa mereka hingga ke Jalan Jenderal Ahmad Yani. Mobil berhenti, langkahnya menapak, beristirahat dan menjalani hari menginap sehari di Rumah Dinas Wali Kota Padang Hendri Septa. (diskominfopd/Charlie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar