PADANG PANJANG, potretkita.net - Malam merangkak. Perlahan udara kian dingin dan lembab. Apalagi sejak sore hingga senja menjelang, kota dingin itu disiram hujan yang cukup lebat.
Tapi, ada sekelompok orang yang tak peduli dengan dingin nan menusuk tulang, tatkala malam semakin larut. Mereka adalah Tim Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Night, Sabtu (29/10) malam atau populer dengan sebutan malam minggu alias malming.
Tim terdiri dari Kepala BPS Kota Padang Panjang Arius Joneidi beserta jajaran, yang didampingi personel keamanan dari Polres Padang Panjang dan perwakilan dari dinas terkait.
Mereka bergerak menelusuri sudut-sudut yang ada di Kota Padang Panjang. Dari Jembatan Kembar, Rest Area, Kampung Manggis, Kebun Sikolos, kawasan Diniyyah Puteri, Terminal Busur, Bancalaweh, Pasar Pusat hingga batas kota menuju Tanah Datar di Kacang Kayu.
Beberapa tempat yang ada di daerah itu, biasanya jadi tempat beristirahat orang tunawisma dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
"Hal ini dilakukan untuk mendata penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal; tunawisma dan ODGJ. Mereka adalah warga negara Indonesia. Perlu kita data," kata Arius.
Menurutnya, untuk pelaksanaan Regsosek Night ini, dikhususkan satu malam ini saja, dan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk pendataannya berlangsung 15 Oktober-14 November.
Regsosek, imbuhnya, merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022, untuk memetakan tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia menuju satu data.
"Dari perjalanan tim malam ini, setelah menelusuri beberapa titik yang sudah dipantau sebelumnya, kurang lebih selama tiga jam, tidak ditemukan orang tunawisma maupun ODGJ yang sedang beristirahat,” sebutnya.
Kegiatan Regsosek Night dimulai sekitar pukul 21.00 WIB sampai pukul 02.00 WIB dinihari, berjalan lancar. Semoga dengan pendataan yang dilakukan ini dapat terwujudnya program Satu Data Indonesia.(diskominfopp; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar