PADANG PANJANG, potretkita.net - Walikota Padang Panjang H. Fadly Amran Dt. Paduko Malano memujikan inovasi pembangunan IPAL di Balai-balai. Pasalnya sarana pengolahan limbah itu juga dilengkapi taman bermain.
Fakta itu ditemukan walikota, Rabu (26/10), saat meninjau beberapa lokasi pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal di beberapa keluarahan, menggunakan Dana Alokasi Khusus PUPR sebesar Rp600 juta. Pembangunannya dipadukan dengan inovasi Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Maruna, menggunakan bio filter yang mampu mengurai bakteri.
IPAL di Ganting, di atasnya dibuatkan semacam taman untuk nongkrong dan kantin. Sedangkan di Balai-Balai, di atasnya dijadikan sebagai playground (tempat bermain anak) dan akan dimanfaatkan sebagai posyandu.
Terkait proses pembangunan ini, Fadly mengaku puas, lantaran IPAL ini juga terkait sebagai upaya pengembangan sanitasi sehat untuk warga, yang juga sarana dalam pencegahan kasus stunting.
Pembangunan IPAL ini sudah mencapai 80 persen, melibatkan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) setempat didampingi Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). IPAL dinilai sangat bermanfaat, lantaran mampu mengolah limbah atau kotoran rumah tangga lebih kurang 50 KK (kepala keluarga), menjadi air bersih yang bisa disalurkan ke riol.
Kepada warga, Fadly meminta, IPAL dapat dimanfaatkan dan dijaga warga setempat. Sesuatu yang membuatnya tersumbat, dihindari agar selalu bisa dimanfaatkan.
"Kepada warga, jaga IPAL ini dengan baik. Jangan sampai tersumbat. Seperti membuang tisu ke kloset. Jaga lingkungan kita agar selalu bersih dan sehat," imbaunya, sebagaimana dirilis Dinas Kominfo Padang Panjang melalui akun media sosial terverifikasi.
Ketua Forum Kotas Sehat Hariyanto ang turut mendampingi Wako Fadly, menjelaskan, untuk tahun ini di Padang Panjang ada enam IPAL yang dibangun baru. Selain di Ganting dan Balai-Balai, empat lainnya di Tanah Hitam, Koto Panjang, Guguk Malintang dan Sigando.
“Selain itu juga ada penambahan sambungan pipa untuk IPAL yang telah dibangun di RT 6 dan RT 12 Ekor Lubuk, serta RT 5 Bukit Surungan,” ungkapnya.
Menurutnya, teknologi tepat guna yang digunakan mengadopsi inovasi bio filter Posyantek Maruna PPT. Sementara plastik pengurai bakterinya digunakan dari Bank Sampah, seperti Bank Sampah Kurabu dan sebagainya.
“Insya Allah November ini, pembangunan seluruh IPAL itu akan rampung. Mari kita manfaatkan dan jaga bersama-sama,” ucapnya.(diskominfopp; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar