"Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. (QS Lukman Ayat 18)"
Di dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi).
OPINI, POTRETKITA.net - Mekah, tempat kelahiran Islam secara budaya, intelektual, ekonomi bukanlah masyarakat yang terbelakang, bodoh dan miskin.
| ILUSTRASI DIALOGILMU.COM |
Mereka adalah masyarakat yang sudah maju walaupun tidak semegah kemajuan dua Negara super power pada zaman tersebut. Masyarakat Mekah sangat mengagungkan segala kebaikan itu berdasarkan materi. Budaya pengagungan terhadap benda melahirkan sikap dan budaya yang materialistis, hedonistis.
Terkait dengan itu, pendidikan nasional kita dengan hendak digabungnya UU Sisdikknas, UU Guru dan Dosen, dan UU Pendidikan Tinggi dikhawatirkan akan melahirkan generasi yang hanya sekedar mengejar kompetensi. Kompetensi tentu terkait dengan materi. Apabila tidak kita waspadai akan melahirkan generasi yang materiaslistis dan hedonistis, yang nanti akan bersikap permisif jauh dari nilai-nilai moralitas agama.
Agar tidak terjadi hal yang tidak kita harapkan tersebut, maka di sinilah peranan keluarga untuk senantiasa mewariskan ahlaq yang baik, dengan berpedoman pada akhlaqul karimah, sebagaimana yang sudah diajarkan dan diwariskan Nabi Muhammad SAW. ***
- Pesan Khotbah Jum’at Dr. Suhardin,S.Ag, M.Pd.
- (Pengurus LDK PP Muhammadiyah)
- Disampaikan di Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Matraman
- Jakarta Timur 30 September 2022
- Disarikan Oleh : Afdal Zikri,S.IP.
- Sekretaris II PCM Matraman, Jakarta Timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar