TANAH DATAR, potretkita.net - Investor asal Turki melakukan sosialisasi rencana investasinya di sektor panas bumi. Rencananya, investasi akan ditanam di Nagari Singgalang, Kecamatan X Koto. Pemkab Tanah Datar membuka pintu lebar-lebar.
BACA JUGA
- Perusahaan Turki Gali Potensi Panas Bumi Tanah Datar
- Si Anak Cerdas Naura itu Taklukkan Turki
- Selamat Jalan Menuju Turki
Investor yang akan menambang panas bumi di bawah bendera PT Hitay Balai Kaba Energy. Sosialisasi kepada pemuka masyarakat pun dilakukan Kamis (10/11), di Gedung Indojolito Batusangkar. Bupati Tanah Datar Eka Putra turut hadir pada pertemuan itu.
Pertemuan dilakukan Business Development Director Remzi Caner Yilmaz didampingi Senior Earth Scientist Tri Martha Kusuma Putra, Kementerian ESDM RI Bidang Panas Bumi Andi Susmanto, Asisten Ekobang Abdul Hakim, pimpinan OPD terkait, Camat, Wali Nagari, BPRN dan tokoh masyarakat Kecamatan X Koto.
Bupati mengaku amat bersyukur, karena ada investor yang mau membuka usahanya. "Kita pemerintah daerah menyambut baik rencana pelaksanaan Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) PT Hitay Balai Kaba Energy di kawasan Gunung Tandikat yang berada di kawasan Tanah Datar, karena sudah ingin berinvestasi jauh-jauh dari Turki. Tapi kita ingin tahu, kelanjutannya seperti apa dan kita ingin hasilnya juga langsung diekspose kepada masyarakat kecamatan Koto," katanya.
Seandainya terlaksana, ujarnya, pemerintah daerah menginginkan proyek pengelolaan panas bumi ini benar-benar memberikan dampak yang baik bagi masyarakat. "Makanya Saya dan masyarakat ingin beraudiensi untuk mempertanyakan dampak terhadap lingkungan di sekitar kepada pihak PT. Hitay langsung," imbuhnya, sebagaimana dirilis pada akun resmi Prokopim Setda Datar, diakses dan dikutip pada Jumat (11/11) siang.
Bupati mengatakan, bila investasi pengelolaan panas bumi di Gunung Tandikek itu terwujud, tidak hanya mampu menjadi sumber energi listrik, tapi juga bakal memberikan dampak ekonomi bagi daerah. Dan kepada Kementerian ESDM, juga diharapkan untuk bersama-sama mengawal kegiatan ini.
Remzi mengatakan, pihaknya sangat serius untuk melakukan eksplorasi panas bumi yang ada di Gunung Tandikek tersebut. "Bukti keseriusan kami, mulai dari tahun 2019 lalu PT Hitay menerima PSPE, namun akibat pandemi terjadi dilakukan penghentian sementara dan 2022 ini dimulai kembali," tambahnya.
Dengan tingginya potensi panas bumi di Tandikek sampai 128 MW akan dilaksanakan kegiatan eksplorasi yakni survei geosains detail, pengeboran eksplorasi dan pengeboran pengembangan unit satu sebesar 20 MW, dilanjutkan studi kelayakan yakni, penilaian dampak lingkungan, studi kelayakan pembangkit listrik, uji buangan, penilaian reservoir dan studi serta uji lainnya.
Dia menyebutkan, pihaknya juga akan membangun konstruksi dan infrastruktur yang difokuskan untuk pembangunan jalan lebih kurang 4,5 km, dan jembatan untuk akses kegiatan pengeboran eksplorasi serta beberapa kegiatan lainnya.
Perwakilan Kementerian ESDM RI Andi Susmanto, menyatakan siap untuk mengawal dan mengevaluasi kegiatan yang dilaksanakan Hitay sesuai aturan yang berlaku bersama pemerintah kabupaten Tanah Datar.
Andi mengatakan, kekhawatiran masyarakat dari dampak pengeboran gas bumi ini seperti kebocoran, keracunan dan dampak lingkungan, menurutnya, panas bumi ramah lingkungan.
"Insya Allah perusahaan yang akan melakukan sudah dilakukan studi kelayakan oleh Kementerian ESDM," pungkasnya.(prokopimtd; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar