TOBA, potretkita.net - Untuk menggerakkan alat mesin pertanian (alsinan) dibutuhkan solar dan pertalite. Alsintan merupakan fasilitas penting untuk memajukan usaha tani. Sayangnya mereka sulit menjangkau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Para petani kita itu umumnya tinggal jauh dari SPBU. Ada lima SPBU di Kabupaten Toba, tapi semuanuya di Jalan Lintas Sumatera," kata Bupati Toba Poltak Sitorus, Kamis (17/11), di Balige.
Bupati mengatakan hal itu, saat memberi sambutan pada kegiaan Sosialisasi Implementasi Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Nomor 17 Tahun 2019 Balige.
Lima SPBU di Kabupaten Toba itu adalah Toba Station di Balige, Lasma Pardede (Balige), Jagaya (Laguboti), Tri Marhagi (Porsea dan Lumban Lobu). Sementara ada empat Kecamatan terjauh dari titik SPBU yaitu Borbor (sekitar 56,2 Km), Nassau (40 Km), Habinsaran (39,2 Km), dan Pintu Pohan Meranti (39,2 Km).
Poltak pun meminta pihak BPH Migas membantu mengatasi kesulitan petani itu karena jauh dari SPBU, misalnya dengan mendirikan penyalur atau subpenyalur.
Terkait dengan pembelian BBM bersubsidi, bupati mengatakan, pihaknya gelah mengeluarkan rekomendasi untuk kebutuhan alat-alat pertanian.
Dinas koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian memberikan rekomendasi bagi pelaku UMKM, Dinas Perhubungan memberikan rekomendasi bagi pemilik kapal transportas, dan Dinas Kesehatan memberikan rekomendasi kepada RSUD untuk kebutuhan penerangan.
Kegiatan sosialisasi itu dihadiri Sekretaris BPH Miga, Patuan Alfons Simanjuntak, Humas BPH Migas Narcicy Makalew.
Sedangkan narasumber adalah Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekdakab Toba Jonni D.P Lubis, Analis Kegiatan Hilir Migas Dedy dan Hanif Pardipta Nur Shaliha selaku Sales Branch Manager Sibolga PT. Pertamina Patra Niaga.(kominfotoba; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar