TOBA, potretkita.net - Pemkab Toba menggelar pelatihan barista coffee, sebagai salah satu usaha memberi keterampilan dan keahlian kepada generasi muda. Dengan demikian, angka pengangguran akan dapat dikurangi.
Bupati Toba Poltak Sitorus berharap, para peserta pelatihan dapat menerapkan keterampilan yang didapat dengan membuka usaha baru. Itu artinya akan dapat menciptakan perluasan kesempatan kerja.
"Pelatihan barista ini sejalan dengan pengembangan budidaya kopi di Kabupaten Toba, sebagai salah satu penghasil kopi yang siap untuk dipasarkan. Dalam hal ini kita perlu saling bersinergi agar produk kopi di daerah kita ini, agar lebih dikenal dan diminati oleh banyak orang," kata bupati, Senin (19/12).
Sambutan tertulis bupti tersebut, dibacakan Kepala Dinas Penanaman modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan (PMPTSPTK) Kabupaten Toba Reguel Hasadaan pada acara Penutupan Program Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja Kegiatan Pelatihan Barista di Cafe Hotdaina, Desa Lumbangaol, Balige.
BACA JUGA
- Barista
- Kenikmatan Luar Biasa Kopi Mandailing Pakantan dan Ulu Pungkut
- Kopi Arabika Sumatera Koerintji
- Meretas Cita Rasa Kopi Indonesia
- Bencoolen Coffee
Bupati mengatakan, keberagaman produk unggulan yang ada di Kabupaten Toba sangat mendukung peningkatan wisatawan untuk berkunjung ke kawasan destinasi wisata.
Mewakili peserta, Govin Nadapdap mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Toba dan instruktur. Ia mengatakan, mereka yang sebelumnya tidak tahu apa kopi Toba, apalagi tidak tahu cara menyeduhnya secara barista, kini jadi tahu, ternyata kopi Toba itu enak.
Selain itu, mereka juga mendapatkan pelajaran bersikap ramah dan rendah hati. "Kami bermohon jika ada kegiatan-kegiatan, kami diberi kesempatan untuk ikut serta sebagai barista," katanya.
Instruktur Ludi Antoni Manik mengapresiasi Pemkab Toba yang melakukan hilirisasi tentang kopi ini. "Mari kita lebih berkolaborasi, bersinergi untuk meningkatkan kreativitas. Kopi Toba tidak kalah dengan kopi manapun," kata Ludi Antoni Manik yang juga Ketua Asosiasi Indikasi Geografis (IG) Sumatera Utara.
Ia berpesan kepada peserta. supaya terus mengembangkan diri, jangan berorientasi hanya pada uang dan bersikap rendah hati. Ceritakan kopi Toba itu enak kepada siapapun yang kalian temui nanti," katanya.
Sebelumnya. panitia melalui Zefrizal Tarigan melaporkan ada sebanyak 20 peserta pelatihan masing-masing berasal dari Kecamatan Balige sebanyak 10 orang, Sigumpar (2), Porsea (1), Laguboti (1), Narumodda (2), dan Lumbanjulu (4).
Pelatihan dilaksanakan sejak 15 November 2022-19 Desember 2022 atau selama 30 hari kerja dengan 180 jam pelajaran.
Bantuan yang diberikan buku panduan alat tulis kantor baju kerja dan bahan praktek. Seusai pelatihan diberikan juga sertifikat dan bantuan alat sebagai pendukung dalam mengimplementasikan ilmu yang didapat selama pelatihan untuk membuka usaha sehingga diharapkan dapat menyerap tenaga kerja di Kabupaten Toba.
Sepuluh orang diantara para peserta yang menamakan diri Komunitas Barista Toba, sudah siap ditempatkan atau membuka usaha.(media center toba; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar