PADANG PANJANG, potretkita.net - Sebuah organisasi yang beranggotakan para pelaku wisata di Sumatera Barat, bernama Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), menggelar musyawarah daerah (musyda) VIII di Kota Padang Panjang.
Kegiatan yang berlangsung Sabtu-Ahad (10-11/12/2022) itu, berhasil menetapkan personalia Dewan Pengurus Daerah, diketuai Edwar Ardy. Saat memberi laporan pada penutupan kegiatan, Edwar meminta kesediaan sekaligus mendaulat Walikota Padang Panjang H. Fadly Amran Dt. Paduko Malano menjadi ketua dewan pembina.
“Kami sangat berharap Bapak Wali Kota Fadly Amran mau menjadi ketua Badan Pembina HPI,” katanya.
Harapan Edwar pun langsung dijawab sang walikota dengan menyatakan kesediaannya, lalu disambut tepuk tangan meriah dari peserta musyda.
Edwar sudah menjadi anggota HPI sejak 1986. Karirnya bermula dari seorang tour guide di Lubang Jepang, Panorama, Bukittinggi. Dia pernah menjadi ketua HPI Kota Bukittinggi 2016-2021, pada waktu bersamaan juga menjadi ketua Bidang Organisasi HPI Sumbar 2017-2022.
Fadly dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada kepengurusan DPD HPI Sumbar 2022-2027. “Semoga amanah ini bisa dijalankan dengan baik. Segera menyusun dan menjalankan program kerja. Selalu kompak dan berkoordinasi dengan DPP maupun DPC HPI serta Dinas Pariwisata provinsi dan kabupaten/kota,” tutur Fadly.
Menurut walikota, Visit Beautiful West Sumatera (VBWS) 2023 sudah di depan mata. VBWS adalah program unggulan Provinsi Sumbar, didukung oleh seluruh kabupaten/kota dalam rangka pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.
“Melalui VBWS kita mengundang wisatawan nasional dan mancanegara untuk berkunjung ke berbagai destinasi wisata di Sumbar. Peningkatan kunjungan tersebut diharapkan mampu mendongkrak perekonomian daerah ini,” sebutnya.
Untuk mendukung program tersebut, seluruh destinasi wisata disiapkan. Misalnya Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM), salah satu destinasi wisata unggulan Padang Panjang di 2022 ini melengkapi diri dengan sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability).
Lalu, 254 desa wisata di Sumbar dikolaborasikan. Dua di antaranya, dan yang terbaik, ada di Kota Padang Panjang, yaitu Desa Wisata Kubu Gadang dan Desa Wisata Religi Sigando.
“Pariwisata diyakini memiliki multiplier effect yang besar untuk perekonomian daerah. Semua pihak harus menyukseskan VBWS 2023 ini. Baik Pemerintah Daerah, pelaku wisata termasuk pemandu wisata, dan masyarakat. Semoga dengan kolaborasi semua pihak, VBWS dapat berlangsung sukses dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Sumbar,” ucap Fadly.(diskominfopp; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar