PADANG, potretkita.net - Kurang dari sepuluh jam usai dilantik, pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Barat langsung melakukan lobi, sekaligus sosialisasi program unggulan terhadap jajaran terkait.
BACA JUGA
- Pelantikan Pengurus PWI Sumbar Semarak
- Semoga PWI Sumbar Semakin Solid
- Nilai-nilai Kebudayaan tak Terpisahkan dalam Pembangunan
Pengurus PWI Sumbar pun mendapat inspirasi dari program 'Apartemen Ayam', yang diperkenalkan Pangdam III/Siliwangi Mayjend Kunto Arif Wibowo, tamu kehormatan yang dijamu makan malam oleh Gubernur Sumatera Barat Buya H. Mahyeldi Ansharullah.
Basril yang baru saja dilantik, Jumat (13/1) pagi, hadir pada jamuan makan malam pada Jumat (13/1) malam itu, di Istana Gubernuran, setelah mendapat undangan langsung dari Gubernur Mahyeldi.
Siaran pers Pengurus PWI Sumbar yang disiarkan Ahad (15/1) mengabarkan, Basril hadir bersama jajaran pengurus PWI Sumbar Periode 2022-2027 lainnya, yaitu Sekretaris Firdaus Abie, Wakil Ketua Bidang Kesra Widya Navies, dan Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI Sumbar Zul Effendi.
Menurut BB (sapaan akrab Basril Basyar), Program Apartemen Ayam sangat inspiratif dan produktif. "Selain berkomitmen untuk menyebarkan informasi yang bermanfaat ini untuk masyarakat, kami PWI Sumbar juga berminat untuk mendalami dan menjajaki program ini, untuk meningkatkan kesejahteraan anggota PWI di Sumbar,” ujar ahli peternakan ini.
Baik Pangdam Mayjend Kunto maupun Gubernur Mahyeldi dan Sekdaprov Hansastri, menyambut baik niat PWI Sumbar untuk menjajaki program Apartemen Ayam buat anggota PWI ini.
“Kodam Siliwangi siap menerima Pengurus PWI Sumbar untuk belajar dan mendalami program Apartemen Ayam ini di Jawa Barat,” ujar Mayjen Kunto, sambil menjabat erat tangan pengurus PWI Sumbar yang hadir malam itu atas undangan khusus. Gubernur Mahyeldi pun tersenyum.
“Teman-teman pengurus PWI Sumbar yang baru dilantik tadi (Jumat pagi—red), kami undang khusus pada acara ini untuk bisa bersinergi dan berkolaborasi, dalam program-program yang bermanfaat untuk masyarakat di daerah ini, termasuk tentunya untuk para wartawan Sumatera Barat,” kata Gubernur saat memperkenalkan Pengurus PWI yang hadir pada kesemparan itu.
“Oh ya, Pak Gubernur. Pas sekali, Alhamdulillah. PWI dan wartawan sangat dibutuhkan untuk menyebarkan program dan informasi yang bermanfaat buat masyarakat, termasuk berguna untuk anggota PWI di daerah ini,” ujar Jenderal bintang dua yang putra mantan Wapres Try Sutrisno itu.
Gubernur menjelaskan, saat ini Pemprov Sumbar terus berupaya menggerakkan sektor pertanian dan subsektor ikutannya. Kebijakan itu dituangkan dalam APBD 2022 dan 2023 berupa alokasi anggaran sebesar Rp700 miliar untuk sektor pertanian atau 10 persen dari total APBD Sumbar.
"Kita fokus di pertanian secara umum, di samping ingin menggerakan usaha-usaha ekonomi bidang pertanian, sekaligus ingin menjamin ketercukupan pangan dan gizi masyarakat Sumatera Barat," kata Mahyeldi.
Gubernur Mahyeldi juga mengangkat persoalan stunting yang berkaitan dengan kurangnya asupan gizi dari makanan sehari-hari. Untuk itu, Pemerintah Sumbar fokus untuk peningkatan kualitas gizi pada makanan, melalui peningkatan program di sektor pertanian.
Dari program ini, khusus sub sektor peternakan, Sumatera Barat berhasil memproduksi daging ayam hingga 43 ribu ton lebih dan telur sebanyak 401 ribu ton lebih selama tahun 2022.
Namun, lanjutnya, Pemprov tidak ingin berhenti di sini dan bertekad untuk terus mengupayakan peningkatan produksi, dengan mengembangkan teknologi pertanian yang lebih efektif dan efisien, serta lebih menguntungkan bagi petani dan peternak.
Dalam lawatannya ke Ranah Minang, Pangdam turut membawa pengusaha peternakan ayam yang sudah berhasil mengembangkan model Apartemen Ayam di Jawa Barat.
“Apartemen itu terdiri enam lantai dan bisa membudidayakan sampai 6.000 ayam. Tempatnya bersih, terkelola dengan baik, tidak menimbulkan bau yang menyengat, kualitas ayamnya pun lebih baik dan bersih,” kata Kunto.
Dengan sistem closed house (kandang tertutup) bertingkat mirip apartemen, bisa menghasilkan ayam pedaging yang optimal disertai harga yang ekonomis, serta tidak membutuhkan areal yang luas.
Dalam video berdurasi lima menit yang ditayangkan pengusaha ternak ayam Bandung di Auditorium Gubernuran Jumat malam itu, terlihat kandang bertingkat diatas lahan seluas 75 M². Dengan tambahan sentuhan teknologi dan obat-obatan, dari 5.000 bibit ayam, bisa diproduksi dalam waktu singkat 2,5 bulan saja, dengan penghematan pakan, waktu dan biaya lainnya.
Menurut Kunto, Sumbar memiliki potensi alam yang luar biasa, dengan kondisi alam, tanah, dan air yang begitu melimpah. Ia berharap inovasi Apartemen Ayam ini juga dapat dikembangkan di Sumatera Barat.
Selain Apartemen Ayam, program yang sudah berhasil dikembangkan Kodam III Siliwangi antara lain inovasi pompa hidran, pengaplikasian bios 44 pada udang, bios 44 bc pada pohon karet, inovasi mesin pembutan es batu dan garam, inovasi mesin nusantara.
Ada juga inovasi bahan baku semen untuk kapal, pemanfaatan lahan bekas tambang menjadi lahan pertanian produktif, penanaman mangrove di wilayah Cirebon, pembukaan lahan kritis eks galian pasir, dan pemanfaatan lingkungan yang punya nilai ekonomis.(rel/mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar